KOMPAS.com - Menurut update dari Worldometer, Selasa (23/3/2021) hingga saat ini ada 124.266.952 kasus infeksi terkonfirmasi dengan 2.734.701 kematian akibat Covid-19.
Penyebaran virus corona Covid-19 masih terjadi di banyak negara dunia, meskipun vaksinasi sudah mulai dilakukan.
Berikut ini update 5 negara kasus terbanyak di Asia menurut Worldometers:
Baca juga: PPKM Mikro di 15 Provinsi Berlaku Hari Ini, Simak Aturan Lengkapnya
Melihat grafik penambahan kasus baru dalam beberapa waktu terakhir, tren pelaporan kasus infeksi Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan.
Setidaknya sejak pertengahan atau akhir Februari lalu, dari yang semula kasus harian ada di angka belasan ribu, kini turun menjadi 4.000-an hingga 6.000-an kasus per harinya.
Pemerintah pun terus berupaya untuk mempercepat program vaksinasi yang hingga hari ini masih berjalan lambat dan jauh dari target awal, yakni 1 juta orang divaksin per hari.
Presiden Joko Widodo pun instruksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk segera mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke seluruh provinsi di Indonesia.
Selain untuk mempercepat upaya vaksinasi, instruksi dikeluarkan juga mengingat masa kadaluarsa vaksin buatan Inggris tersebut yang akan kadaluarsa pada Mei mendatang.
Baca juga: Jokowi: Saya Sudah Perintahkan Menkes Segera Distribusikan Vaksin AstraZeneca
Malaysia menyiapkan dana kompensasi bagi penerima suntikan vaksin Covid-19 yang mengalami reaksi parah.
Mengutip CNA (22/3/2021), dana yang telah disiapkan adalah sebesar 2,4 juta dollar AS atau sekitar Rp 34,4 miliar.
Menteri Kesehatan Malaysia, Adham Baba mengatakan bagi penerima vaksinasi yang membutuhkan perawatan rumah sakit dan dinyatakan memenuhi syarat akan mendapat RM 50.000 atau sekitar Rp 174,9 juta.
Atau bagi yang mengalami cacat permanen akibat vaksinasi ini akan mendapatkan dana kompensasi sebesar RM 500.000 atau sekitar Rp 1,7 miliar.
Otoritas kesehatan Malaysia mencatat hingga 18 Maret 2021 terdapat 20 kejadian reaksi merugikan, mulai dari gatal-gatal, sesak napas, hingga jantung berdebar-debar. Namun, tidak ada kasus kematian yang tercatat.
Baca juga: [HOAKS] Vaksin Covid-19 Pfizer Dijual Online di Malaysia
Peneliti dari universitas di Liege, Belgia menemukan adanya varian virus corona baru yang telah menyumbang 4 persen infeksi di negara tersebut.
Mengutip The Brussels Times (22/3/2021), virus hasil mutasi itu dikenal sebagai B.1.214 atau "Spike Insertion" yang pertama kali ditemukan Januari lalu.