KOMPAS.com - Indonesia mendapat tambahan vaksin Covid-19 dari perusahaan AstraZeneca sebanyak 1.113.600 dosis pada Senin (8/3/2021).
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, vaksin tersebut didapatkan dari hasil kerja sama multilateral.
"Pada hari ini, Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton," kata Retno, Senin (8/3/2021).
Retno mengatakan, jumlah 1.113.600 vaksin ini adalah bagian awal dari batch pertama, pemberian vaksin melalui jalur multilateral.
Batch pertama Indonesia yang akan berlangsung hingga Mei 2021 akan memperoleh total 11.748.000 vaksin jadi.
Baca juga: 4 Klaim Keunggulan Vaksin AstraZeneca yang Baru Tiba di Indonesia
Lantas, apa saja yang perlu diketahui dari vaksin Covid-19 AstraZeneca ini?
Dilansir dari Forbes, 12 Mei 2020, AstraZeneca adalah holding company atau perusahaan induk yang bergerak di bidang riset, pengembangan, dan manufaktur produk farmasi.
Perusahaan ini didirikan pada 17 Juni 1992, dan bermarkas di Cambridge, Inggris.
Produk-produk dari AstraZeneca telah banyak digunakan di bidang kesehatan, meliputi onkologi, kardiovaskular, ginjal, metabolisme, dan pernapasan.
Berdasarkan laporan keuangan mereka pada 2020, AstraZeneca membukukan total pendapatan sebesar 26,2 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 384,5 triliun.
AstraZeneca mempekerjakan 70.600 karyawan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
Dalam proses pengembangan vaksin Covid-19, AstraZeneca menjalin kerja sama dengan Universitas Oxford, Inggris.
Dilansir dari laman resmi AstraZeneca, 30 April 2020, AstraZeneca dan Universitas Oxford telah mencapai kesepakatan tentang pengembangan dan distribusi vaksin Covid-19.
Dalam kesepakatan itu, AstraZeneca akan bertanggung jawab di bidang pengembangan dan manufaktur global, serta pendistribusian vaksin AZD1222 ke seluruh dunia.
Baca juga: Daftar Negara yang Konfirmasi Varian Baru Virus Corona B.1.1.7