KOMPAS.com - Mantan pemain voli putri Tim Nasional (Timnas) Indonesia Aprilia Manganang dipastikan adalah seorang pria.
Hal ini seperti diutarakan langsung Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dilansir dari Kompas TV, Selasa (9/3/2021).
Menurut Andika, Aprilia Manganang yang juga merupakan prajurit TNI aktif dengan pangkat Sersan Dua (Serda) itu telah menjalani pemeriksaan medis sejak 3 Februari 2021.
Baca juga: Mengenang Lukman Niode, Legenda Renang Indonesia yang Meninggal karena Covid-19
Jenderal bintang empat itu menegaskan bahwa Aprilia Manganang lahir sebagai laki-laki dengan memiliki kelainan yang disebut hipospadia.
"Sersan Manganang ini bukan transgender, bukan juga interseks. Tidak masuk dalam kategori itu semua. Saya tahu definisinya dan tim dokter pun tahu semua definisinya. Karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia. Jadi selalu kembalikan ke situ," kata Andika Perkasa di Mabes AD dalam konferensi pers, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: Profil Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia yang Dijadikan Google Doodle Hari Ini
Berikut profil perjalanan karier Aprilia Manganang...
Aprilia Manganang lahir di Tahuna, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara pada 27 Maret 1992 silam.
Dari Kota Manado, perjalanan ke Sangihe bisa ditempuh dengan kapal laut selama satu malam atau 8 jam.
Harian Kompas, 28 Maret 2016 mewartakan, Aprilia Manganang terlahir dari pasangan Akip Zamrud Manganang dan Suryati Bori Lano.
Ayahnya hanya berjualan minyak dengan penghasilan Rp 400.000 per bulan.
Sedangkan ibunya, adalah ibu rumah tangga yang terkadang berjualan pisang goreng untuk menyambung hidup keluarga.
Keterbatasan ekonomi itu membuat Aprilia Manganang tidak bisa bermalas-malasan sewaktu kecil.
Aprilia Manganang kecil terbiasa membantu ibunya menjajakan pisang goreng dengan berjalan kaki bersama dengan sang kakak, Amasya.
Baca juga: Meninggal Dunia, Berikut Perjalanan Legenda Bulu Tangkis Tati Sumirah
Apabila tak membantu ibunya, Aprilia membantu ayahnya. Tak jarang, ia membantu mencangkul di ladang, memanjat pohon kelapa, dan mengupas buah kelapa itu.
Sejatinya, dua kakak beradik yang pada akhirnya sama-sama berkiprah di dunia voli nasional ini memiliki kebiasaan olahraga yang berbeda.
Mulanya, Aprilia bermain bulu tangkis. Pada usia SMP, ia mengenal bola voli, tetapi beralih ke bola basket saat SMA, sedangkan Amasya aktif sebagai pelari 100 meter.
Baca juga: Mengenang Legenda Bulu Tangkis Indonesia Johan Wahyudi...
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.