Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Orang dengan Covid-19 Terlindungi 83 Persen dari Infeksi Ulang, tetapi Tetap Bisa Menularkan

Kompas.com - 15/01/2021, 10:32 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi yang dilakukan Public Health England (PHE) menemukan, orang yang terinfeksi Covid-19 cenderung terlindungi dari infeksi ulang oleh virus selama beberapa bulan.

Akan tetapi, para ahli memperingatkan bahwa orang yang mempunyai kekebalan, kemungkinan masih dapat membawa virus di hidung dan tenggorokannya, yang berisiko menularkan ke orang lain.

PHE secara teratur telah menguji puluhan ribu petugas kesehatan di seluruh Inggris, terkait infeksi Covid-19 dan keberadaan antibodi sejak Juni tahun lalu.

Baca juga: Studi Ungkap Alasan Mengapa Varian Baru Covid-19 Inggris Lebih Menular

Perlindungan antibodi

Melansir situs resmi gov.uk, para ilmuwan mendeteksi 44 potensi infeksi ulang dari 6.614 peserta yang telah dites positif untuk antibodi pada 18 Juni-24 November 2020.

Ilmuwan PHE yang mengerjakan penelitian menyimpulkan bahwa kekebalan yang didapat secara alami dari infeksi sebelumnya memberikan perlindungan sebesar 83 persen dari infeksi ulang, dibandingkan mereka yang belum pernah terpapar penyakit Covid-19.

Angka tersebut mewakili tingkat perlindungan sebesar 83 persen dari infeksi ulang.

Perlindungan tersebut, lanjut peneliti, berlangsung setidaknya selama lima bulan sejak pertama kali sakit.

Baca juga: WHO Peringatkan Tahun Kedua Pandemi Mungkin Lebih Sulit, Apa Sebabnya?

Berpotensi membawa virus

Penelitian yang dikenal sebagai studi SIREN (SARS-CoV-2 Immunity and Reinfection Evaluation), menyampaikan, laporan awal ini tidak memberikan bukti terhadap antibodi atau tanggapan kekebalan lain dari vaksin Covid-19. 

"Studi ini telah memberi kami gambaran paling jelas tentang sifat perlindungan antibodi terhadap Covid-19, tapi sangat penting (agar) orang-orang tidak salah memahami temuan awal ini," ujar Profesor Susan Hopkins, Penasihat Medis Senior di Kesehatan Masyarakat Inggris dan pemimpin studi SIREN.

Baca juga: Studi Ini Temukan Kelompok Usia yang Paling Rentan Terinfeksi Varian Baru Virus Corona

Lebih lanjut, studi akan terus menilai perlindungan dapat bertahan lebih lama, yang berarti orang positif Covid-19 pada gelombang pertama kemungkinan rentan tertular virus kembali.

PHE memperingatkan, walaupun orang telah mempunyai antibodi atau perlindungan diri agar tak jatuh sakit karena Covid-19, bukti awal dari studi selanjutnya menunjukkan beberapa dari orang yang menjadi sampel membawa virus tingkat tinggi dan dapat terus menularkannya ke orang lain.

"Kita sekarang tahu bahwa kebanyakan dari mereka yang pernah terkena virus, dan mengembangkan antibodi, terlindung dari infeksi ulang. Tapi, ini tidak total dan kita belum tahu berapa lama perlindungan itu bertahan. Yang terpenting, kami yakin orang-orang mungkin masih dapat menularkan virus," ujar Susan.

Baca juga: WHO Peringatkan Bahaya Varian Virus Corona yang Ditemukan di Jepang

Susan menegaskan, penting bagi setiap orang untuk terus mengikuti aturan tetap di rumah, walau sebelumnya pernah terkena Covid-19, untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain.

Selain itu, orang-orang tetap diminta mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker, dan berjarak dengan orang lain untuk membantu mengurangi kemungkinan penularan virus.

"Ini berarti bahkan jika Anda yakin telah mengidap penyakit tersebut dan terlindungi, dapat diyakinkan bahwa sangat kecil kemungkinan akan terkena infeksi parah, tetapi masih ada risiko bahwa dapat tertular dan menularkan ke orang lain," kata dia.

"Sekarang, lebih dari sebelumnya, sangat penting bagi kita semua untuk tinggal di rumah untuk melindungi layanan kesehatan kita dan menyelamatkan nyawa," lanjut Susan.

Perlu digarisbawahi, kasus pada tingkat tertinggi saat ini dan angka R di atas 1, orang harus melakukan segala yang dapat dilakukan untuk menghindari risiko penularan virus ke orang lain.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Delirium, Gejala Baru Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com