KOMPAS.com - Mutasi virus corona yang lebih menular sebelumnya telah teridentifikasi di Inggris pada November 2020.
Negara-negara lain juga telah melaporkan penemuan kasus dari varian baru virus corona ini seperti Singapura, India, Malaysia, hingga Korea Selatan.
Para ilmuwan mengatakan, strain mutasi virus corona ini, 70 persen lebih menular daripada sebelumnya.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Inggris, Diduga Lebih Menular
Mutasi SARS-CoV-2 itu disebutkan lebih menular disebabkan karena varian virus corona ini mengalami replikasi lebih cepat di dalam tenggorokan.
Sebuah studi yang dilakukan Universitas Birmingham Inggris menemukan, pasien dengan varian baru Covid-19, B117, mempunyai viral load tinggi.
Melansir Daily Mail, penelitian dilakukan dengan mengambil usapan dari hidung dan tenggorokan pasien Covid-19 yang terpapar virus B117.
Hasilnya disebutkan sampel itu mempunyai viral load lebih tinggi dibandingkan sampel yang diambil dari pasien yang terinfeksi virus corona sebelumnya.
Tingkat virus yang lebih tinggi terdeteksi dalam materi pada usapan dari pasien dengan varian B117, menunjukkan virus lebih cepat ditularkan.
Baca juga: Menilik Varian B117, Mutasi Virus Corona yang Diyakini Lebih Mudah Menular
Pemimpin penelitian Michael Kidd mengatakan, temuan ini dapat membantu memberikan penjelasan virus berkembang biak pada setiap orang yang terinfeksi.
Namun, masih belum diketahui secara pasti penyebab virus menyebar dengan cepat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.