Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Alasan Mengapa Varian Baru Covid-19 Inggris Lebih Menular

Kompas.com - 11/01/2021, 16:25 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mutasi virus corona yang lebih menular sebelumnya telah teridentifikasi di Inggris pada November 2020.

Negara-negara lain juga telah melaporkan penemuan kasus dari varian baru virus corona ini seperti Singapura, India, Malaysia, hingga Korea Selatan.

Para ilmuwan mengatakan, strain mutasi virus corona ini, 70 persen lebih menular daripada sebelumnya.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Inggris, Diduga Lebih Menular

 

Replikasi di tenggorokan

Mutasi SARS-CoV-2 itu disebutkan lebih menular disebabkan karena varian virus corona ini mengalami replikasi lebih cepat di dalam tenggorokan.

Sebuah studi yang dilakukan Universitas Birmingham Inggris menemukan, pasien dengan varian baru Covid-19, B117, mempunyai viral load tinggi.

Melansir Daily Mail, penelitian dilakukan dengan mengambil usapan dari hidung dan tenggorokan pasien Covid-19 yang terpapar virus B117.

Hasilnya disebutkan sampel itu mempunyai viral load lebih tinggi dibandingkan sampel yang diambil dari pasien yang terinfeksi virus corona sebelumnya.

Tingkat virus yang lebih tinggi terdeteksi dalam materi pada usapan dari pasien dengan varian B117, menunjukkan virus lebih cepat ditularkan.

Baca juga: Menilik Varian B117, Mutasi Virus Corona yang Diyakini Lebih Mudah Menular

Perkembangan virus

Pemimpin penelitian Michael Kidd mengatakan, temuan ini dapat membantu memberikan penjelasan virus berkembang biak pada setiap orang yang terinfeksi.

Namun, masih belum diketahui secara pasti penyebab virus menyebar dengan cepat.

Penelitian yang belum ditinjau sejawat ini mengungkapkan, viral load yang lebih tinggi dapat menentukan tingkat penularan subjek dan kemampuan virus untuk ditularkan.

Kendati begitu, hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan peningkatan penularan, karena terdapat faktor lain seperti perilaku manusia yang ikut berpengaruh. 

Baca juga: Daftar 29 Negara yang Telah Memulai Vaksinasi Covid-19, Mana Saja?

Varian baru virus corona, B117, memiliki protein lonjakan yang membuatnya lebih menyerang tubuh.

Sementara itu, ahli virologi dan pakar ksehatan masyarakat percaya bahwa vaksin yang dikembangkan perusahaan AstraZeneca, Pfizer dan Moderna, akan tetap efektif melawan varian baru virus corona.

Kepala Penasihat Ilmiah Pemerintah, Sir Patrick Vallance menuturkan, para ilmuwan telah mengidentifikasi 22 perubahan dalam kode genetik varian yang membuatnya lebih mudah menular.

"Tapi sejauh yang kami lihat itu tidak membuatnya tersembunyi dari sistem kekebalan, sehingga jika orang pernah terinfeksi sebelumnya, buktinya mungkin menetralkan virus ini juga. Harapannya sama untuk vaksin," ujar Vallance.

Baca juga: Lolos Uji Sejak April 2020, Apa Kabar Ventilator Portabel Buatan ITB?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gejala Virus Corona dan Cara Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com