Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Inggris, Diduga Lebih Menular

Kompas.com - 15/12/2020, 08:10 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com Varian baru virus corona (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit Covid-19 telah diidentifikasi di Inggris bagian tenggara.

Varian tersebut diberi nama "VUI - 202012/01" dan saat ini masih diteliti oleh sejumlah ahli di Inggris. 

Melansir BBC, Selasa (15/12/2020), varian baru ini disebut-sebut bahkan bisa tumbuh dengan lebih cepat di beberapa bagian wilayah negara itu.

Dikonfirmasi hingga 13 Desember 2020, sebanyak 1.108 kasus dengan varian ini telah diidentifikasi, terutama di wilayah Inggris bagian selatan dan timur.

Meskipun demikian, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa strain tersebut berdampak pada keparahan penyakit, respons antibodi, atau pengaruhnya pada kemanjuran vaksin.

Baca juga: Strain Virus Corona yang Lebih Menular Terdeteksi di Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan?

Kasus meningkat tajam, terus diselidiki

Sekretaris Kesehatan Inggris Matt Hancock menyebutkan, setidaknya ada 60 badan lokal yang telah merekam adanya kasus Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona varian baru ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah diberi tahu mengenai varian ini, dan para ahli di Inggris terus melakukan penelitian lebih lanjut.

Sejauh ini, Hancock menyebut tidak ada asumsi yang mengarah bahwa varian baru virus ini bisa menyebabkan serangan yang lebih buruk pada seseorang atau membuat vaksin gagal berfungsi.

Hancock melaporkan pada anggota parlemen di House of Commons bahwa dalam sepekan terakhir terjadi peningkatan tajam infeksi virus corona di wilayah London, Kent, sebagian Essex, dan Hertfordshire.

"Sekarang kami telah mengidentifikasi lebih dari 1.000 kasus dengan varian (baru) ini, terutama di Inggris selatan meskipun kasus telah diidentifikasi di hampir 60 wilayah otoritas lokal yang berbeda," kata Hancock.

Baca juga: Strain Virus Corona Disebut Mengalami Mutasi di Indonesia

Tindakan cepat

Pihak pemerintah pun berupaya mengambil tindakan cepat dan tegas untuk mengendalkan penyakit ini.

Kepala Petugas Medis Inggris Prof Chris Whitty menyebutkan, tes usap (PCR) saat ini bisa mendeteksi varian baru yang telah ditemukan.

Adanya perubahan atau mutasi virus ini menyebabkan terjadinya lonjakan protein dalam tubuh virus itu. Protein pada virus adalah bagian yang membuatnya mampu menginfeksi sel.

Ahli dari Birmingham University, Prof Alan McNally, meminta masyarakat tidak perlu panik atau takut secara berlebihan karena dengan adanya varian baru ini bukan berarti Covid-19 jadi lebih menular atau ganas.

"Upaya besar sedang dilakukan untuk mengetahui karakter dari varian ini dan memahami kemunculannya. Penting untuk menjaga ketenangan dan rasionalitas pada strain tersebut karena ini adalah evolusi virus yang normal. Kami berharap varian baru datang dan pergi seiring berjalannya waktu," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com