Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2020, 20:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo menyebut virus corona sebagai silent killer. Sebab, Covid-19 bisa membunuh siapa pun tanpa terkecuali.

Ia menyinggung mengenai sejumlah pejabat yang terpapar Covid-19, bahkan meninggal dunia.

"Covid-19 ini ibarat malaikat pencabut nyawa, silent killer, bisa membunuh siapa saja tanpa kecuali," tutur Doni dikutip Kompas.com, Senin (14/12/2020).

Oleh karena itu, ia mengingatkan agar masyarakat untuk tak menganggap enteng Covid-19. Doni juga meminta mereka yang memiliki komorbid agar berhati-hati.

Terkait dengan silent killer, epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, mengatakan pengaitan istilah tersebut dengan virus corona memang telah dikatakan dalam beberapa literatur.

Terlebih, setelah diketahui pengidap Covid-19 berpotensi mengalami happy hypoxia, penurunan tekanan oksigen dalam darah yang tak menunjukkan gejala.

Baca juga: Doni Monardo: Covid-19 Silent Killer, Tak Terhitung Pejabat yang Meninggal

Meski demikian, ia mengatakan di dunia medis, silent killer sebenarnya tak melulu menyoal Covid-19. Penyakit silent killer lain misalnya hipertensi.

“Jadi di dunia medis, dia (silent killer) tak memiliki gejala yang khas untuk mengindikasikan mengenai adanya sesuatu yang salah,” ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/12/2020).

Dicky menjelaskan, terkait dengan virus corona, gejalanya hampir sama dengan flu.

Ia mengatakan terkait penanganan harus ada tahapan yang jelas, mulai dari amamnesa (pemeriksaan medis awal), pemeriksaan fisik, dan penunjang. Semuanya harus runtut dan jelas.

Dengan ketidakjelasan gejala pada Covid-19 ini, Dicky mengingatkan letak pentingnya pengetesan.

"Hal ini karena munculnya gejala yang tidak jelas tadi, maka sudah seharusnya testing digiatkan agar mereka yang ternyata sudah memiliki gejala ringan atau tak bergejala diketahui, sehingga tidak menyebabkan penyebaran lebih lanjut," ungkapnya.

Baca juga: Sejumlah Pejabat yang Meninggal Akibat Virus Corona

Ia mengingatkan kembali agar pemerintah terus menggiatkan 3T (testing, tracing dan treatment).

Sementara bagi masyarakat, ia mengimbau untuk terus melakukan pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas.

Setidaknya dengan menerapkan 3M, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

“Balik lagi karena penyakit wabah selama pandemi, itu (3M dan 3T) yang harus dilakukan. Tak ada lain lagi. Dan itu masih jadi PR pemerintah dalam hal ini soal 3T,” pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com