Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi: Orang dengan Covid-19 Terlindungi 83 Persen dari Infeksi Ulang, tetapi Tetap Bisa Menularkan

Akan tetapi, para ahli memperingatkan bahwa orang yang mempunyai kekebalan, kemungkinan masih dapat membawa virus di hidung dan tenggorokannya, yang berisiko menularkan ke orang lain.

PHE secara teratur telah menguji puluhan ribu petugas kesehatan di seluruh Inggris, terkait infeksi Covid-19 dan keberadaan antibodi sejak Juni tahun lalu.

Perlindungan antibodi

Melansir situs resmi gov.uk, para ilmuwan mendeteksi 44 potensi infeksi ulang dari 6.614 peserta yang telah dites positif untuk antibodi pada 18 Juni-24 November 2020.

Ilmuwan PHE yang mengerjakan penelitian menyimpulkan bahwa kekebalan yang didapat secara alami dari infeksi sebelumnya memberikan perlindungan sebesar 83 persen dari infeksi ulang, dibandingkan mereka yang belum pernah terpapar penyakit Covid-19.

Angka tersebut mewakili tingkat perlindungan sebesar 83 persen dari infeksi ulang.

Perlindungan tersebut, lanjut peneliti, berlangsung setidaknya selama lima bulan sejak pertama kali sakit.

Berpotensi membawa virus

Penelitian yang dikenal sebagai studi SIREN (SARS-CoV-2 Immunity and Reinfection Evaluation), menyampaikan, laporan awal ini tidak memberikan bukti terhadap antibodi atau tanggapan kekebalan lain dari vaksin Covid-19. 

"Studi ini telah memberi kami gambaran paling jelas tentang sifat perlindungan antibodi terhadap Covid-19, tapi sangat penting (agar) orang-orang tidak salah memahami temuan awal ini," ujar Profesor Susan Hopkins, Penasihat Medis Senior di Kesehatan Masyarakat Inggris dan pemimpin studi SIREN.

Lebih lanjut, studi akan terus menilai perlindungan dapat bertahan lebih lama, yang berarti orang positif Covid-19 pada gelombang pertama kemungkinan rentan tertular virus kembali.

PHE memperingatkan, walaupun orang telah mempunyai antibodi atau perlindungan diri agar tak jatuh sakit karena Covid-19, bukti awal dari studi selanjutnya menunjukkan beberapa dari orang yang menjadi sampel membawa virus tingkat tinggi dan dapat terus menularkannya ke orang lain.

"Kita sekarang tahu bahwa kebanyakan dari mereka yang pernah terkena virus, dan mengembangkan antibodi, terlindung dari infeksi ulang. Tapi, ini tidak total dan kita belum tahu berapa lama perlindungan itu bertahan. Yang terpenting, kami yakin orang-orang mungkin masih dapat menularkan virus," ujar Susan.

Susan menegaskan, penting bagi setiap orang untuk terus mengikuti aturan tetap di rumah, walau sebelumnya pernah terkena Covid-19, untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain.

Selain itu, orang-orang tetap diminta mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker, dan berjarak dengan orang lain untuk membantu mengurangi kemungkinan penularan virus.

"Ini berarti bahkan jika Anda yakin telah mengidap penyakit tersebut dan terlindungi, dapat diyakinkan bahwa sangat kecil kemungkinan akan terkena infeksi parah, tetapi masih ada risiko bahwa dapat tertular dan menularkan ke orang lain," kata dia.

"Sekarang, lebih dari sebelumnya, sangat penting bagi kita semua untuk tinggal di rumah untuk melindungi layanan kesehatan kita dan menyelamatkan nyawa," lanjut Susan.

Perlu digarisbawahi, kasus pada tingkat tertinggi saat ini dan angka R di atas 1, orang harus melakukan segala yang dapat dilakukan untuk menghindari risiko penularan virus ke orang lain.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/15/103200665/studi--orang-dengan-covid-19-terlindungi-83-persen-dari-infeksi-ulang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke