Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ini Temukan Kelompok Usia yang Paling Rentan Terinfeksi Varian Baru Virus Corona

Kompas.com - 08/01/2021, 15:37 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Varian baru virus corona yang teridentifikasi di Inggris telah menyebabkan lonjakan kasus baru dan memunculkan kekhawatiran.

Varian baru, B117, disebutkan lebih menular, meskipun tidak dianggap lebih berbahaya atau resisten terhadap vaksin dan pengobatan.

Sebuah studi baru yang meneliti terkait varian baru virus ini, menemukan kelompok umur yang paling berisiko terinfeksi.

Melansir Fox News, orang-orang berusia di bawah 20 tahun menjadi kelompok berisiko tinggi terpapar virus corona B117.

Studi dilakukan para peneliti di Imperial College London. Penelitian itu menunjukkan, orang-orang berusia di bawah 20 tahun lebih berpotensi terpapar varian baru virus corona.

Dalam studi yang belum ditinjau sejawat ini, diidentifikasikan sebagai VOC.

Menurut penelitian itu, data yang tersedia menunjukkan pergeseran komposisi usia dari kasus yang dilaporkan, dengan bagian lebih besar di bawah usia 20 tahun di antara VOC daripada kasus non-VOC.

Baca juga: Update Covid-19 Dunia 8 Januari: 88,3 Juta Kasus | WHO Desak Eropa Bertindak soal Varian Baru Corona

Namun, para peneliti mengatakan, terlalu dini menentukan mekanisme di balik perubahan tersebut. 

"Penelitian lebih lanjut sedang berlangsung yang lebih spesifik dari setiap perubahan bagaimana virus memengaruhi kelompok usia ini," demikian tulis peneliti.

Studi tersebut memaparkan, tak seperti virus corona sebelumnya, varian B117 kemungkinan lebih mungkin menginfeksi anak-anak. Penemuan ini pun memunculkan kekhawatiran.

"Jika itu benar, maka ini mungkin menjelaskan proporsi yang signifikan, bahkan mungkin sebagian besar, dari peningkatan transmisi yang terlihat," ujar Ilmuwan dari Imperial College London dan penulis studi, Profesor Neil Ferguson.

Studi dari Imperial College London ini juga memperkirakan jumlah reproduksi (RO) varian baru virus corona berada di antara 1,4-1,8.

"Analisis ini, yang telah menginformasikan perencanaan Pemerintah Inggris dalam beberapa pekan terakhir, menunjukkan bahwa varian baru B117, memiliki penularan yang jauh lebih tinggi daripada virus SARS-CoV-2 sebelumnya yang beredar di Inggris," ujar Ferguson.

"Ini akan membuat kontrol lebih sulit dan semakin menekankan pentingnya menggelar vaksinasi secepat mungkin," lanjut dia.

Baca juga: 3 Negara ASEAN Ini Laporkan Varian Baru Virus Corona, Bagaimana dengan Indonesia?

Varian baru di Inggris

Tak hanya di Inggris, puluhan negara lain juga telah melaporkan penemuan kasus baru yang disebabkan mutasi virus tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com