KOMPAS.com - Pekan depan, tepatnya 21 Desember 2020, akan terjadi fenomena astronomi langka.
Fenomena itu adalah Konjungsi Agung antara Jupiter dan Saturnus.
Mengutip Earth Sky, Kamis (10/12/2020), fenomena istimewa itu disebut Konjungsi Agung karena menggambarkan pertemuan antara dua planet di tata surya, yaitu Jupiter dan Saturnus yang bercincin indah.
Saat peristiwa ini terjadi, kedua planet tersebut hanya akan berjarak 0,1 derajat dan terlihat seperti bintang yang memanjang.
Jupiter dan Saturnus dapat terlihat dari Bumi karena keduanya memantulkan cahaya
Selain itu, Anda dapat dengan mudah membedakan antara kedua planet tersebut dengan bintang-bintang pada malam hari.
Jika bintang-bintang memancarkan sinar yang berkedap-kedip, maka Jupiter dan Saturnus memantulkan cahaya dengan jelas.
Informasi yang sama juga dibagikan akun Instagram Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Senin (14/12/2020).
Baca juga: Fenomena Langit Merah di California Mirip Saat Kebakaran Jambi 2019, Ini Penjelasannya
Konjungsi Agung antara Jupiter Saturnus tergolong sangat langka karena terjadi setiap 19,6 tahun sekali.
Konjungsi Agung ini terakhir terjadi pada 31 Mei 2020 dan akan terjadi kembali pada 5 November 2040, 10 April 2060, dan 15 Maret 2080.
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lapan, Andi Pangerang, menjelaskan, jika melihat fenomena Konjungsi Agung Antara Jupiter dan Saturnus ini tanpa alat bantu, maka hanya akan terlihat sebagai satu titik besar berwarna putih.
"Oleh karena itu, harus menggunakan alat bantu untuk melihat keduanya secara terpisah", ujar Andi ketika dihubungi Kompas.com, Senin (14/12/2020).
Ia menyebutkan, puncak fenomena ini sebenarnya terjadi pada 22 Desember 2020 pukul 01.18 WIB.
Namun, kata Andi, fenomena antariksa yang juga disebut sebagai fajar bahari (nautical twilight) ini dapat dilihat di seluruh Indonesia sekitar setengah jam sebelum waktu Maghrib.
Selain Konjungsi Agung antara Jupiter Saturnus, ada beberapa fenomena antariksa lain yang akan terjadi pada pekan ketiga Desember ini, yaitu: