Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Flu Burung di Jepang Telah Menyebar ke 10 Wilayah

Kompas.com - 14/12/2020, 13:22 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wabah flu burung di Jepang kini telah menyebar ke peternakan baru di 10 wilayah atau prefektur.

Dilansir Reuters, Senin (14/12/2020), para pejabat memerintahkan pemusnahan setelah jumlah unggas yang mati meningkat. Upaya itu juga dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran flu burung lebih luas.

Setidaknya 11.000 burung akan dipotong dan dikubur, setelah flu burung ditemukan di sebuah peternakan telur di Kota Higashiomi, prefektur Shiga.

Wabah flu burung juga terdeteksi di prefektur Kagawa, wilayah yang telah melaporkan kasus sejak bulan lalu.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), wabah di Jepang dan Korea Selatan merupakan satu dari dua epidemi flu burung (PAI) yang sangat patogen dan menyerang unggas di seluruh dunia.

Baca juga: Flu Burung Mewabah di Beberapa Negara, Bagaimana Pencegahannya?

Menurut FAO, baik strain yang terdeteksi di Asia maupun Eropa, semua berasal dari burung liar.

"Virus yang ditemukan di Jepang secara genetik sangat mirip dengan virus Korea baru-baru. Ini berarti terkait dengan virus di Eropa dari awal 2020, bukan yang saat ini beredar di Eropa, kata petugas kesehatan hewan senior FOA, Madhur Dhingra.

"Artinya saat ini kami memiliki dua epidemi HPAI H5N8 yang berbeda di Asia Timur dan Eropa," sambungnya.

FAO telah mengeluarkan peringatan kepada otoritas kesehatan Afrika untuk meningkatkan pengawasan pertanian untuk menghindari penyebaran strain Eropa yang lebih baru di sana.

Di Jepang, 10 dari 47 prefektur telah terkena dampak wabah flu burung, dengan sekitar 3 juta burung dimusnahkan.

Ini merupakan rekor tertinggi yang pernah dicatat di Negeri Matahari Terbit.

Semua peternakan di Jepang sebelumnya diperintahkan untuk mendisinfeksi fasilitas dan memeriksa aturan kebersihan. Mereka juga harus memastikan jaring untuk mencegah burung liar terpasang dengan benar.

Baca juga: Dari Korsel hingga Jepang, Mengapa Flu Burung Kembali Mewabah?

Hingga kini, Jepang telah menghentikan impor unggas dari tujuh negara, termasuk Jerman.

Seperti diketahui, wabah flu burung yang sangat patogen dikonfirmasi pertama di peternakan unggas di Mitoyo pada 5 November 2020.

Ini menjadi wabah flu burung pertama di Jepang setelah hampir tiga tahun.

Sejak saat itu, kasus flu burung mulai banyak ditemukan di peternakan kota tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com