Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Duka untuk Tragedi Kemanusiaan di Indonesia

Kompas.com - 14/12/2020, 09:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

AKHIR-akhir ini pada masa kemelut pagebluk Corona belum kunjung henti merundung persada Nusantara telah terjadi beberapa tragedi kemanusiaan dalam bentuk kekerasan yang dilakukan oleh sesama warga Indonesia terhadap sesama warga Indonesia. Bahkan ikut berjatuhan para korban nyawa.

Secara pribadi, saya tidak mengenal sesama warga Indonesia yang dipaksa meninggalkan dunia fana oleh sesama warga Indonesia.

Namun saya merasa sangat berduka bahwa setelah 75 tahun berhasil mengusir bangsa penjajah dari tanah air udara tercinta ternyata di alam kemerdekaan masih ada warga Indonesia yang memusuhi bahkan tega membunuh sesama warga Indonesia.

Saya merasa prihatin akibat alih-alih bersatu demi bersama melawan angkara murka virus Corona bangsa Indonesia malah memecah-belah diri sendiri dengan saling membenci bahkan saling membunuh.

Pembunuhan manusia oleh manusia jelas tidak selaras dengan sila Ketuhananan Yang Maha Esa serta sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

Pembunuhan manusia oleh manusia juga sama sekali tidak sesuai dengan ajaran kasih-sayang segenap agama di marcapada ini.

Apa pun dalih alasannya, jelas bahwa pembinasaan sesama manusia terhadap sesama manusia sangat amat tidak layak untuk dibenarkan apalagi didukung.

Dapat dibayangkan betapa besar beban rasa duka menindih lahir batin jiwa raga kita andaikata yang jatuh menjadi korban tragedi kemanusiaan ternyata adalah istri atau suami atau anak atau ibu atau ayah atau nenek atau kakek atau sanak-keluarga yang kita kasihi.

Maka dengan penuh kerendahan hati saya bersujud demi berdoa memohon perkenan Yang Maha Kasih menerima para arwah korban tragedi kemanusiaan yang terjadi di Indonesia serta saya juga memohon Yang Maha Kasih berkenan melimpahkan anugerah Kekuatan lahir batin bagi keluarga yang ditinggalkan. Amin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com