KOMPAS.com - Senyum merupakan salah satu ekspresi yang paling naluriah dan sederhana. Namun, sebagai bentuk interaksi sosial dan komunikasi, senyuman itu kompleks dan dinamis.
Banyak orang dapat mengidentifikasi jenis senyuman yang mereka lihat dengan tepat dan memberikan efek psikologis yang kuat pada seseorang.
Ternyata, dari beragam jenis senyuman, hanya ada sedikit senyuman yang menyiratkan kebahagiaan.
Berikut 10 tipe senyuman manusiam, dilansir dari Healthline, 28 September 2019 dan BBC, 10 April 2017:
Banyak senyuman muncul dari perasaan positif seperti kepuasan, persetujuan, atau bahkan kebahagiaan di tengah kesedihan.
Peneliti mendeskripsikannya sebagai senyuman penghargaan (reward), karena digunakan untuk memotivasi diri sendiri atau orang lain.
Senyuman penghargaan melibatkan banyak rangsangan sensorik. Otot di mulut dan pipi sama-sama diaktifkan, begitu juga otot di area mata dan alis.
Orang juga menggunakan senyum untuk meyakinkan orang lain untuk bersikap sopan, mengkomunikasikan kepercayaan, rasa memiliki, dan niat baik.
Senyuman seperti ini dicirikan sebagai senyuman afiliasi karena berfungsi sebagai penghubung sosial. Misalnya, senyuman yang lembut seringkali dianggap sebagai tanda dari kasih sayang.
Senyuman ini melibatkan tarikan bibir ke atas dan kerap memicu lesung pipi. Menurut penelitian, senyum afiliasi juga dapat mencakup penekan bibir.
Jika seseorang merasa malu, ia mungkin akan lebih sering menyentuh wajahnya.
Situs kencan, psikologi, dan bahkan kedokteran gigi menawarkan saran tentang cara menggunakan senyum untuk menggoda seseorang.
Beberapa saran di antaranya adalah tersenyum dengan merapatkan bibir dan mengangkat alis, tersenyum sambil menundukkan kepala, serta tersenyum dengan sedikit krim atau buih kopi di bibir.
Salah satu contoh senyum genit yang bertujuan untuk menggoda menurut para psikolog adalah senyuman di lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci.