Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Informasi Covid-19 Catut Pakar Penyakit Menular Dr. Faheem Younus

Kompas.com - 19/11/2020, 14:28 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Informasi seputar Covid-19 mengatasnamakan Chief of the Infectious Diseases Clinic, University of Maryland, Dr. Faheem Younus, tersiar di media sosial.

Salah satu poin informasi menyebut bahwa virus Covid-19 tidak menyebar di udara.

Dalam akunnya di Twitter, pakar penyakit menular di University of Maryland, Faheem Younus, membantah bahwa informasi Covid-19 yang beredar di media sosial itu berasal darinya.

Sementara, WHO telah mengakui adanya bukti yang muncul tentang penyebaran virus corona jenis SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 melalui udara.

Narasi yang Beredar

Beberapa akun Facebook mengunggah informasi yang terdiri dari 16 hingga 18 poin mengenai Covid-19. Informasi itu disebut berasal dari Chief of the Infectious Diseases Clinic, University of Maryland, Dr. Faheem Younus.

Informasi tersebut berisi panduan hidup dalam mencegah sebaran Covid-19, seperti memakai masker. Juga berisi informasi kesehatan terkait Covid-19, misalnya kehilangan indra penciuman saat terkena Covid-19.

Dari belasan poin dalam informasi Covid-19 tersebut, salah satu poin menyatakan bahwa virus Covid-19 tidak melayang di udara.

Status Facebook yang memuat informasi seputar Covid-19 mengatasnamakan Chief of the Infectious Diseases Clinic, University of Maryland, Dr. Faheem Younus.Facebook Status Facebook yang memuat informasi seputar Covid-19 mengatasnamakan Chief of the Infectious Diseases Clinic, University of Maryland, Dr. Faheem Younus.

Salah satu akun pengedar informasi mengatasnamakan Faheem Younus yakni Maya Morales. Pada 1 November 2020 dia melayangkan informasi tersebut yang terangkum dalam 18 poin.

Informasi yang sama juga diunggah akun Spi Anabeth Avetria, juga Wasantha Samarawickrema tetapi dirangkum dalam 16 poin.

Informasi tersebut juga ditemukan dalam akun berbasis di Indonesia, Thomas Djatmoko, yang disebar pada Juli 2020.

Benarkah informasi tersebut berasal dari Chief of the Infectious Diseases Clinic, University of Maryland, Dr. Faheem Younus?

Dan, apakah benar virus Covid-19 tidak melayang di udara?

Penjelasan

Lewat akunnya yang bercentang biru di Twitter, Faheem Younus, MD membantah bahwa informasi Covid-19 yang beredar di media sosial itu adalah kata-katanya.

"Ini bukan kata-kata saya. Ada kesalahan dan kekeliruan ketik dalam posting viral ini di Facebook/WhatsApp yang diadaptasi seseorang dari twit saya tanpa persetujuan," tulis Faheem Younus pada7 Juni 2020.

Di twitnya itu dia mengunggah tangkapan layar informasi Covid-19 yang mengatasnamakan dirinya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Tren
Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Tren
Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Tren
18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

Tren
Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Tren
4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

Tren
5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

Tren
Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Tren
Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tren
Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Tren
Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

Tren
Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com