Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
Faheem mengatakan bahwa dia membagikan informasi soal Covid-19 hanya di Twitter.
"Cukup baca timeline saya di sini (akun Twitter) jika Anda menginginkan informasi yang akurat," tulisnya.
Di profil akun Twitternya, tertulis jabatan Faheem Younus sebagai Chief of Infectious Diseases University of Maryland Upper Chesapeake Health's.
IMPORTANT:
These are not my words. There are errors and typos in this viral post on FB/WhatsApp that someone adapted from my tweets without approval.
I share COVID info only on twitter. Just read through my TL here if you’d like accurate info.
Spread the word please. Thx pic.twitter.com/tplGscusMh
— Faheem Younus, MD (@FaheemYounus) June 6, 2020
Sementara, informasi bahwa virus Covid-19 tidak melayang di udara tidak benar.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Juli 2020 mengakui bukti yang muncul tentang penyebaran virus corona jenis SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 melalui udara.
"Kemungkinan akan adanya transmisi lewat udara di lingkungan publik - khususnya di kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup dan berventilasi buruk telah dideskripsikan, (dan) tidak bisa dikesampingkan," ujar Benedetta Allegranzi, pemimpin teknis untuk pencegahan dan pengendalian infeksi WHO, dikutip dari Kompas.com.
Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, pakar penyakit menular Faheem Younus menyatakan informasi seputar Covid-19 yang tersiar di Facebook bukan pernyataannya.
Sementara, WHO telah mengakui bukti yang muncul tentang penyebaran virus corona jenis SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 melalui udara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.