Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara, Aturan hingga Alasan Mengapa Masker Kain Harus Dicuci Setiap Hari

Kompas.com - 08/11/2020, 10:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona antar manusia diketahui melalui droplet yang dikeluarkan oleh pasien Covid-19 dengan cara batuk, bersin, atau berbicara tanpa menggunakan masker.

Oleh karena itu, penggunaan masker oleh pasien Covid-19 maupun orang lain sangatlah penting agar terhindar dari penularan virus SARS-CoV-2 ini di samping tetap menerapkan protokol kesehatan lainnya, yakni menghindari kerumunan juga mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Salah satu cara untuk mencegah virus masuk dalam tubuh yakni dengan menggunakan masker kain minimal dua lapis.

Baca juga: Masih Perlukah Masker Saat Memakai Face Shield?

Dalam keseharian, masker kain melekat di wajah kita, meskipun kita tertawa, bersin, atau tertawa.

Dilansir dari The Guardian, (23/10/2020), perusahaan riset pasar dan analitik data analitik internasional, YouGov mengungkapkan, sebanyak 15 persen orang Inggris sama sekali tidak mencuci masker kain.

Selain itu, sebagian dari mereka memilih masker sekali pakai yang kemudian dipakai kembali dengan cara menggunakan sisi sebaliknya.

Padahal, masker dirancang untuk menangkap droplet yang kita keluarkan dari mulut dan hidung kita.

Baca juga: Benarkah Gunakan Masker Ganggu Kinerja Paru-paru?

Berikut sejumlah alasan pentingnya untuk mencuci masker kain setiap hari:

1. Masker terkontaminasi sejumlah mikroba

Ketika seseorang mengusap masker yang bekas pakai, maka ia akan menemukan berbagai bakteri, virus, dan jamur.

"Kemungkinan besar tidak berbahaya, tetapi Anda akan mendapatkan sesuatu yang serupa jika Anda mengambil sampel tangan, hidung, mulut atau banyak bagian tubuh Anda lainnya," ujar ahli penularan penyakit udara di Universitas Leeds, Inggris, Prof Cath Noakes.

Namun, penyebaran mikroba ini dikombinasikan dengan gesekan dan kelembapan yang terkait dengan penggunaan masker yang berkepanjangan.

Apabila diteruskan, tindakan ini akan memicu wabah "maskne".

Baca juga: Standar Masker Ditetapkan, Bagaimana Cara Memperoleh Label SNI?

Wabah maskne adalah istilah umum yang diciptakan untuk menutupi semua jenis ruam wajah yang terkait dengan pemakaian masker, termasuk jerawat.

"Karena masker dapat menjadi vektor bakteri, jamur, dan virus, saya merekomendasikan untuk mencuci masker setiap hari, jika Anda memakainya setiap hari," ujar konsultan dermatologis di Rumah Sakit Highgate dan juru bicara British Skin Foundation, Dr Thivi Maruthappu.

Menurutnya, masker berbahan kain katun cenderung tidak menyebabkan gesekan dibandingkan serat sintetis seperti bahan poliester.

Baca juga: Tanggapan IDI soal Tudingan Kasus Corona merupakan Proyek Memperkaya Dokter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Negara Azerbaijan?

Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Negara Azerbaijan?

Tren
Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan 'No Viral No Justice'

Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan "No Viral No Justice"

Tren
Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Tren
Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Tren
Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Tren
Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Tren
Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Tren
Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Tren
6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

Tren
Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Tren
Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Tren
Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Tren
Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com