Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Studi Terbaru Terkait Virus Corona

Kompas.com - 12/10/2020, 08:01 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus infeksi virus corona terus meluas di berbagai negara di seluruh dunia.

Berdasarkan data Worldometers, Minggu (11/10/2020) malam, jumlah kasus positif Covid-19 di dunia mencapai 37.533.096.

Dari jumlah tersebut, tercatat ada sebanyak 28.159.072 orang telah sembuh dari virus corona dan 1.078.444 orang meninggal dunia.

Saat ini sejumlah penelitian terkait SARS-CoV-2 yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, China, tersebut terus dilakukan oleh para ahli.

Ada beragam hasil penelitian atau studi-studi tebaru terkait virus corona. Berikut lima di antaranya:

1. Neurologis

Diberitakan Kompas.com, 8 Oktober 2020, gejala neurologis yang berhubungan dengan saraf, dikatakan sangat umum ditemukan pada kasus-kasus pasien Covid-19 serius yang dirawat di rumah sakit.

Jurnal Annals of Clinical and Translational Neurology menjelaskan, gejala yang ditemukan beragam, dari kesulitan fokus, memori jangka pendek, konsentrasi, hingga kesulitan menjalani multitasking.

Selain itu, penelitian menemukan pasien virus corona dapat terus mengalami gejala-gejala tersebut setelah pulih dari penyakit.

Baca juga: Studi: Sebagian Besar Pasien Covid-19 Tunjukkan Gejala Neurologis, Apa Itu?

2. Bertahan 9 jam di kulit manusia

Dikabarkan Live Science, sebuah studi baru para peneliti di Jepang menunjukkan virus corona dapat bertahan di kulit manusia lebih lama dibandingkan virus flu.

Virus corona dapat hidup pada sampel kulit mati manusia selama sekitar sembilan jam.

Sementara itu, strain virus influenza A (IAV) tetap hidup pada kulit manusia selama sekitar dua jam.

Akan tetapi, ditegaskan kedua virus pada kulit ini dapat cepat dinonaktifkan dengan pembersih tangan atau hand sanitizer.

Sehingga, penting untuk rajin mencuci tangan atau menggunakan pembersih agar dapat mencegah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Studi: Virus Corona Bisa Bertahan di Kulit Manusia Sekitar 9 Jam

3. Anosmia

Anosmia atau hilangnya penciuman menjadi salah satu gejala yang banyak ditemukan pada pasien Covid-19.

Awal virus corona muncul, orang yang terinfeksi mengalami sejumlah gejala seperti sesak napas, demam, nyeri otot, menggigil, dan sakit tenggorokan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com