KOMPAS.com - Kata kunci "Nilai Twitter Saya" sempat menjadi trending di Twitter Indonesia pada Minggu (11/10/2020). Trending tersebut mengacu pada sebuah laman web yang menilai harga akun Twitter seseorang.
Berikut adalah beberapa unggahan warganet dengan kata kunci tersebut:
Nilai twitter saya ???????????? belum bisa beli rumah nih guys ???? pic.twitter.com/7qE4WjhC7n
— Christianto Wibowo ???????????????? (@mrchristwibowo) October 11, 2020
Nilai twitter saya lumayann lahhh pic.twitter.com/sAPW5zy0RU
— Remahan Wafer (@nita_nurul) October 10, 2020
Anjay
*nilai twitter saya pic.twitter.com/DHBvnP4vk3
— Claire ( .???) (@bubblyna_) October 11, 2020
Namun, salah seorang warganet meminta orang-orang mewaspadai tentang trend tersebut.
Sebab, laman web yang digunakan untuk mendapatkan "Nilai Twitter Saya" mengharuskan pengguna memasukkan ID dan password Twitter.
Selain itu, laman tersebut juga meminta pengguna memberikan akses ke Twitter mereka, antara lain untuk mengunggah twit.
Mau coba pakai nilai Twitter Saya tapi gak jadi.. pic.twitter.com/pnJpvSiZFJ
— Hadi bin Tjayani (@HadiBinTjayani) October 10, 2020
Akun @HadiBinTjayani menilai, klausul perizinan yang diminta oleh web "Nilai Twitter Saya" terlalu riskan untuk dipenuhi, dan bisa berbahaya bagi akun pengguna Twitter.
Baca juga: Waspadai Kejahatan Skimming di Mesin ATM, Ini Tips dari Polisi
Security Digital Trainer, Yerry Niko Borang mengatakan, penggunaan aplikasi pihak ketiga itu menurutnya cukup rawan.
Dia menyebut, pengguna seharusnya berhati-hati menyerahkan data pribadi, email dan login media sosial.
"Di samping itu, pengguna Indonesia lazimnya jarang yang memeriksa User Agreement aplikasi ketiga. Biasanya hanya klik 'yes' dan 'yes' tanpa memeriksa seksama," kata Yerry saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/10/2020).
Menurut Yerry, dari perspektif keamanan digital, aplikasi hiburan, kuis dan game banyak yang menjadi pintu masuk pencurian data pribadi di internet.
"Bahkan aplikasi seperti ini sudah sering ditanam malware dan trojan yang akan dihidupkan untuk menghisap seluruh data di hape saat pencipta menjalankan perintah dari jauh," ujar dia.
Dalam kasus tren "Nilai Twitter Saya", Yerry sangat tidak menyarankan warganet untuk mencoba masuk ke laman web itu.
"Waduh apalagi yang begitu (lewat web), sama sekali tidak ada penyaring dong. Saya sangat tidak sarankan. Setidaknya jika di Playstore ada saringan antivirus perusahaan, itu saja mudah jebol," kata Yerry.
Baca juga: Koran Spanyol Laporkan Hacker China Curi Data Vaksin Corona
Yerry menuturkan, salah satu yang diajarkan dalam keamanan digital dasar adalah tidak menginstall dari sumber yang anonim.
Dia menilai, web yang digunakan untuk mendapatkan "Nilai Twitter Saya" termasuk dalam kategori itu.