Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Misterius Sedalam 50 Meter di Siberia, Benarkah Bekas Meteor?

Kompas.com - 05/09/2020, 13:15 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah lubang misterius dengan lebar mencapai 20 meter ditemukan di tundra Siberia, Rusia.

Peneliti belum dapat memastikan bagaimana lubang besar ini dapat terbentuk. 

Melansir Science Alert, sebelumnya, ilmuwan juga mengidentifikasi sebuah lubang "kawah" dengan kedalaman 50 meter sebagaimana diberitakan The Siberian Times, 29 Agustus 2020 lalu.

Lubang tersebut bukanlah lubang pertama yang diidentifikasi di wilayah tersebut.

Tidak jelas bagaimana lubang tersebut terbentuk dan berbagai teori sempat muncul. 

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Meteorit Sikhote-Alin Jatuh di Siberia, Rusia

Dugaan pembentukan 

Teori awal mulai menyebar saat kawah pertama ditemukan di dekat tambang minyak dan gas di semenanjung Yamal, barat laut Siberia.

Termasuk juga disebut sebagai dampak dari meteorit, UFO, hingga ruang penyimpanan bawah tanah.

Meskipun kini para ilmuwan meyakini bahwa lubang besar tersebut berhubungan dengan penumpukan gas metana yang eksplosif, masih ada banyak hal yang belum bisa dipastikan.

"Hingga kini belum ada teori yang dapat menjelaskan bagaimana fenomena kompleks ini terbentuk," kata ilmuwan peneliti di Skolkovo Institute of Science and Technology's Center for Hydrocarbon Recovery yang telah mengunjungi lokasi, Evgeny Chuvilin sebagaimana dikutip CNN, Jumat (4/9/2020).

Menurut Chuvilin, ada kemungkinan bahwa lubang-lubang tersebut telah terbentuk selama bertahun-tahun. Akan tetapi, sulit untuk memperkirakan jumlahnya. 

Baca juga: Bola Cahaya Terlihat di Langit Siberia, Benarkah Kapal Alien?

Penelitian awal

Para ilmuwan mengambil sampel tanah permafrost hingga es dari tepi salah satu lubang yang dikenal sebagai kawah Erkuta pada kunjungan lapangan tahun 2017.

Kemudian, para peneliti melakukan pengamatan kembali melalui drone enam bulan setelahnya 

"Masalah utama dengan kawah-kawah ini adalah bagaimana mereka sangat cepat, secara geologis, terbentuk, dan kemudian berubah menjadi danau," kata Chuvilin.

Hasil penelitian yang dipublikasikan Juni lalu menunjukkan, gas-gas, kebanyakan metan, dapat terakumulasi di lapisan paling atas permafrost dari berbagai sumber.

Akumulasi dari gas-gas ini dapat menciptakan tekanan yang cukup kuat untuk meledakkan lapisan teratas dari tanah yang membeku, menghamburkan bumi dan batu, serta membentuk kawah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com