Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Misterius Sedalam 50 Meter di Siberia, Benarkah Bekas Meteor?

Kompas.com - 05/09/2020, 13:15 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

"Kami ingin menekankan bahwa penelitian dari masalah kawah ini mash berada di tahap yang sangat awal dan setiap kawah baru menuntun ke penelitian dan penemuan baru juga," ungkapnya. 

Baca juga: Ledakan Misterius Terjadi di Langit Siberia, Apakah Berasal dari Asteroid?

Pengaruh musim panas yang ekstrem

Para peneliti menemukan karakteristik yang sama pada kawah-kawah tersebut, yaitu adanya gundukan setinggi 2-6 meter yang terbentuk sebelum terjadi ledakan.

Kawah-kawah ini juga berada di lereng yang landai dan memiliki bagian bahwa berbentuk silinder.

Ledakan tersebut semuanya mengeluarkan es tanah, yang dalam beberapa kasus meninggalkan lubang dimana balok-balok es jatuh ke permukaan.

Ahli permafrost di Earth Cryosphere Institute, Russian Academy of Sciences, Marina Leibman meyakini, musim panas yang sangat terik di tahun 2012, 2016, dan tahun ini, mungkin berperan dalam pertumbuhan dan ledakan gundukan tersebut.

Gundukan ini muncul dan meledak dalam waktu 3-5 tahun. 

Pengaruh perubahan iklim

Hanya sedikit orang yang pernah menyaksikan terjadinya ledakan yang membentuk kawah ini. Namun, ada risiko bagi orang-orang yang tinggal di wilayah terpencil ini, termasuk mereka yang berada di tambang minyak dan gas.

Profesor di Institut Penelitian Minyak dan Gas di Russian Academy of Sciences, Vasily Bogoyavlensky mengungkapkan, ia tidak yakin bahwa penyebab utama kawah ini disebabkan karena suhu menghangat yang berhubungan dengan perubahan iklim.

Para warga yang berbicara dengannya menuturkan, ledakan serupa pernah terjadi di masa-masa lampau.

Untuk itu, ia mengatakan, "penyebab utama" adalah gas yang mencoba untuk berpindah ke permukaan dari lapisan dalam bumi.

"Sulit untuk mengecualikan suhu udara yang ekstrem karena kumpulan kawah pertama muncul pada 2012 setelah musim panas yang ekstrem, 2016, dan terbaru 2020," katanya.

Baca juga: Update Corona di Dunia: 26,7 Juta Orang Terinfeksi | Lebih dari 10.000 Kasus Baru di Spanyol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Begadang Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Begadang Setiap Hari?

Tren
Peneliti Temukan Bakteri 'Vampir' Mematikan yang Makan Darah Manusia

Peneliti Temukan Bakteri "Vampir" Mematikan yang Makan Darah Manusia

Tren
8 Buah yang Dapat Meningkatkan Trombosit, Cocok untuk Penderita DBD

8 Buah yang Dapat Meningkatkan Trombosit, Cocok untuk Penderita DBD

Tren
Benarkah Jamu Jahe dan Kunyit Bisa Mengobati Jerawat? Ini Penjelasan Dokter

Benarkah Jamu Jahe dan Kunyit Bisa Mengobati Jerawat? Ini Penjelasan Dokter

Tren
Ramai soal Anak 4 Tahun Bertunangan di Madura, Ini Penjelasan Guru Besar Universitas Trunojoyo

Ramai soal Anak 4 Tahun Bertunangan di Madura, Ini Penjelasan Guru Besar Universitas Trunojoyo

Tren
Terbaru, Inilah Daftar Pinjaman Pribadi dan Investasi Ilegal yang Diblokir OJK per Maret 2024

Terbaru, Inilah Daftar Pinjaman Pribadi dan Investasi Ilegal yang Diblokir OJK per Maret 2024

Tren
Lion Air Tidak Bertanggung Jawab atas Hilangnya Uang Penumpang yang Disimpan Dalam Koper, Ini Alasannya

Lion Air Tidak Bertanggung Jawab atas Hilangnya Uang Penumpang yang Disimpan Dalam Koper, Ini Alasannya

Tren
Ramai soal Cara Mengetes Refleks Moro pada Bayi, Dokter Anak Ingatkan Hal Ini

Ramai soal Cara Mengetes Refleks Moro pada Bayi, Dokter Anak Ingatkan Hal Ini

Tren
5 Fakta Penipuan Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Capai Rp 960 Juta

5 Fakta Penipuan Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Capai Rp 960 Juta

Tren
Penjelasan KCIC soal Indomaret Buka Toko di Dalam Kereta Cepat Whoosh

Penjelasan KCIC soal Indomaret Buka Toko di Dalam Kereta Cepat Whoosh

Tren
Ditutup Besok, Ini Daftar Kereta yang Dapat Diskon 20 Persen dari KAI

Ditutup Besok, Ini Daftar Kereta yang Dapat Diskon 20 Persen dari KAI

Tren
Gunung Taishan Memiliki 6.660 Anak Tangga, Kaki Pengunjung Gemetar hingga Sebagian Harus Ditandu

Gunung Taishan Memiliki 6.660 Anak Tangga, Kaki Pengunjung Gemetar hingga Sebagian Harus Ditandu

Tren
7 Masalah Perilaku pada Anjing Peliharaan dan Cara Mengatasinya

7 Masalah Perilaku pada Anjing Peliharaan dan Cara Mengatasinya

Tren
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CASN 2024, Ini Rincian dan Syaratnya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CASN 2024, Ini Rincian dan Syaratnya

Tren
Google Pecat 28 Karyawan yang Protes Perusahaan Punya Kontrak dengan Israel

Google Pecat 28 Karyawan yang Protes Perusahaan Punya Kontrak dengan Israel

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com