Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tercatat 74 Gempa Susulan Pasca-gempa 7,1 M Guncang Maluku Utara

Kompas.com - 15/11/2019, 07:55 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo 7.1 mengguncang Maluku Utara pada Kamis (14/11/2019) pukul 23.17 diikuti puluhan gempa susulan.

Kabid Informasi Gempa Bumi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa berpusat di laut dengan jarak 134 km arah barat laut Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara.

"Gempa ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau penyesaran dalam lempeng Laut Maluku," kata Daryono saat diubungi Kompas.com, Jumat (15/11/2019) pagi.

Hingga JUmat (15/11/2019) pukul 06.59 WIB, Daryono mengatakan, tercatat puluhan gempa susulan (aftershocks) di Laut Maluku Utara pasca gempa utama bermagnitudo 7.1.

Baca juga: BMKG: Tercatat 28 Kali Gempa Susulan, Warga Diimbau Waspada Bangunan Retak dan Rusak

Gempa susulan setelah gempa bermagnitudo 7.1 mengguncang Maluku Utara.BMKG Gempa susulan setelah gempa bermagnitudo 7.1 mengguncang Maluku Utara.

"Hingga pagi ini pukul 06.59 WIB telah terjadi 74 aktivitas gempa susulan (aftershocks) di Laut Maluku Utara. Susulan dirasakan ada 6 gempa" ujar dia.

Daryono menjelaskan, terdapat 11 kali gempa susulan dengan kekuatan di atas 5.0 magnitudo.

"(Gempa) susulan paling kuat bermagnitudo 5.9," kata dia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Guncangan gempa dirasakan di Bitung dan Manado IV-V MMI di mana guncangan dirasakan oleh hampir semua orang. Gempa juga dirasakan di Gorontalo, Halmahera, dan Ternate.

Peringatan dini tsunami

Berdasarkan monitoring muka air Laut (Tide Gauge), terlihat adanya perubahan muka air laut di Ternate setinggi 6 cm (23.43 WIB), Jailolo setinggi 9 cm (23.43 WIB) dan Bitung 10 cm pada 15 November 2019 (00.08 WIB) .

Baca juga: Ini Penyebab Gempa Magnitudo 7,1 di Maluku Utara

Peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir pada hari Jum’at (15/11/2019) pukul 01.45 WIB.

Sementara itu, dilaporkan Kompas.com pada Jumat dini hari, pasca-gempa warga di Kampung Ambong, Likupang Timur, Minahasa Utara, panik akan terjadi gempa.

Warga pesisir di daerah ini mengevakusi diri menuju area ketinggian.

Mereka mengungsi ke tempat tinggi, yaitu ke Gunung Wori di wilayah Desa Winuri, Likupang Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com