Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Remehkan, Tidur Nyenyak Penting Bagi Kestabilan Emosi

Kompas.com - 09/11/2019, 22:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang terjebak dengan kesibukan sehingga mereka merelakan waktu tidurnya berkurang.

Padahal, riset dari University of California, Berkeley, membuktikan tidur yang cukup membantu menstabilkan emosi. Sebaliknya, kurang tidur bisa memicu kecemasan hingga 30 persen.

Untuk mengatasi hal tersebut, penelti telah menemukan cara tidur paling tepat untuk menenangkan dan mereset kecemasan dalam otak.

Menurut peneliti, untuk mengatasi kecemasan tersebut kita harus melakukan tidur nyenyak (deep sleep) atau yang juga dikenal sebagai non-rapid eye movement (NREM).

NREM merupakan suatu keadaan di mana osilasi saraf menjadi sangat tersinkronisasi dan detak jantung serta tekanan darah menurun.

"Tidur nyeyak dapat mengurangi kecemasan dalam semalam dengan mengatur kembali koneksi di otak," kata Matthew Walker, profesor neuroscience dan psikologi UC Berkeley.

Baca juga: Susah Tidur Setiap Kali Mau Haid? Ini Alasannya Menurut Sains

Menurutnya, tidur nyenyak bisa menjadi anxiolytic alami atau penghambat kecemasan saat kita bisa melakukannya setiap malam.

Riset tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behavior dan berhasil membuktikan bahwa tidur bisa menjadi obat alami bagi penderita kecemasan.

"Riset kami telah membuktikan kurang tidur dapat memperkuat tingkat kecemasan. Dan sebaliknya, tidur yang cukup bisa mengurangi stres," kata Eti Ben Simon, selaku pemimpin riset.

Selain menurunkan risiko kecemasan, tidur nyenyak membantu otak kita untuk memproses informasi yang kita temui setiap hari. Tanpa tidur yang cukup, otak tidak dapat mengonversi informasi ini ke memori kita.

Saat kita tidur nyenyak, metabolisme glukosa di otak meningkat sehingga mendukung seluruh memori dalam otak kita.

Tidur nyenyak juga membantu kelenjar pituitari mengeluarkan hormon-hormon penting, seperti hormon pertumbuhan manusia, yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

Tidur nyenyak juga membantu pemulihan energi, regenerasi sel, meningkatkan suplai darah ke otot, mempromosikan pertumbuhan dan perbaikan jaringan dan tulang, serta
memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Di sisi lain, kualitas tidur yang buruk juga membuat ktia berisiko mengalami alzheimer, penyakit jantung, diabetes dan stroke.

Cara mudah tidur nyenyak tiap malam

Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa tidur nyenyak di malam hari?

Melansir laman Healthline, panas bisa membuat kita tidur nyenyak. Jadi, sebelum kita beranjak untuk tidur, cobalah berendam dengan air hangat atau menghabiskan waktu di sauna demi meningkatkan kualitas tidur kita.

Berikut tips lainnya agar kita bisa tidur nyenyak setiap malam:

  • Terapkan jadwal tidur yang konsisten setiap hari
  • Rutin berolahraga, setidaknya 20 hingga 30 menit setiap hari dan hindari olahraga menjelang waktu tidur.
  • Hindari minuman berkafein di malam hari.
  • Hindari radiasi sinar biru atau gadget di malam hari.
  • Lakukan aktivitas ringan yang bisa membuat kita merasa lelah.
  • Ganti bantal yang sudah berusia lebih dari setahun agar kita merasa lebih nyaman.

Baca juga: Akhir Pekan Jadi Waktu Favorit Bayar Utang Tidur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com