KOMPAS.com - Semarang adalah ibu kota Jawa Tengah, yang berabad-abad lalu pernah menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Kuno.
Pada masa penjajahan Belanda, Semarang dijadikan sebagai basis militer dan pusat
perdagangan Belanda.
Belanda membangun pelabuhan yang modern dan mengembangkan kota ini sebagai pusat perdagangan penting di Hindia Belanda (Indonesia).
Di bawah pemerintahan Belanda, Semarang mengalami pembangunan infrastruktur yang pesat.
Banyak bangunan dan jalan bergaya arsitektur kolonial Belanda, yang masih eksis di Semarang hingga kini, seperti Lawang Sewu dan kawasann Kota Lama Semarang.
Semarang memiliki beberapa julukan, salah satunya Kota Atlas.
Lantas, kenapa Kota Atlas menjadi julukan untuk Kota Semarang?
Baca juga: Mengapa Turki Mendapat Julukan The Sick Man of Europe?
Julukan Kota Atlas berkaitan dengan sejarah Kota Semarang di masa penjajahan Belanda.
Julukan Kota Atlas didapatkan karena keberadaan perusahaan penerbitan atlas ternama yang ada di Semarang saat masa kolonial Belanda.
Perusahaan penerbitan atlas tersebut bernama N.V. Boekhandel en Drukkerij v/h G.C.T. van Dorp & Co, yang menjadi referensi utama para pelaut untuk menavigasi perairan Indonesia.
Dari situlah awal mula Semarang dijuluki sebagai Kota Atlas.
Namun seiring berjalannya waktu, julukan ini berganti makna setelah pemerintah Kota Semarang menjadikan Kota Atlas sebagai semboyan.
Atlas merupakan akronim atau singkatan dari Aman, Tertib, Lancar, dan Sehat, yang dijadikan semboyan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Awalnya, semboyan ini adalah bentuk ajakan pemerintah kepada warganya untuk menjaga dan memelihara keindahan kota, yang menyimpan berbagai peninggalan sejarah.
Baca juga: Mengapa China Dijuluki sebagai Negeri Tirai Bambu?
Kota Atlas menjadi semboyan sejak masa kepemimpinan Muhammad Ismail, Gubernur Jawa Tengah periode 1983-1993 dan disetujui oleh Pemkot Semarang.
Dengan demikian, Kota Semarang memiliki julukan sebagai Kota Atlas, yang juga merepresentasikan semboyan kota ini, yakni kota yang aman, tertib, lancar, dan sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.