KOMPAS.com - Tari Guel adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari Gayo, Aceh, Indonesia.
Menurut ungkapan sejumlah peneliti dan koreografer, Tari Guel bukan hanya sekedar tarian biasa.
Tari Guel merupakan gabungan dari seni sastra, seni musik, dan seni tari.
Dalam perkembangannya, Tari Guel memang timbul tenggelam.
Akan tetapi, di Gayo, Aceh, tarian ini masih sering dibawakan terutama dalam upacara adat tertentu.
Lalu, bagaimana asal-usul Tari Guel?
Baca juga: Cerita Rakyat Minangkabau, Si Miskin dan Gergasi
Menurut cerita rakyat yang beredar, asal-usul Tari Guel disangkutpautkan dengan dua saudara kandung bernama Muria dan Sangede.
Suatu hari, Muria dan Sangede ini sedang menggembala itik di tepi laut sembari bermain layang-layang.
Tiba-tiba sebuah badai hebat datang sehingga benang layang-layang mereka terputus.
Kakak-beradik ini pun berusaha mengejar layang-layang tersebut sehingga lupa terhadap itik-itiknya.
Sesampainya di rumah, ayah mereka menyuruh kedua anaknya untuk mencari itik dan tidak boleh kembali ke rumah dengan tangan kosong.
Selama berbulan-bulan Muria dan Sangede mencari itik-itik yang hilang sampai ke Kampung Serule.
Sesampainya di kampung itu, mereka berdua dibawa oleh orang kampung untuk menghadap ke istana Raja Serule.
Baca juga: Si Lumpuh, Si Buta, dan Si Pengentut, Cerita Rakyat Minangkabau
Setelah saling bertemu, Muria dan Sangede justru diangkat sebagai anak oleh sang raja.
Hal ini lantas membuat orang lain merasa iri terhadap keberuntungan yang didapat oleh Muria dan Sangede.