Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rakyat Bulu Pamali

Kompas.com - 03/04/2023, 11:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Cerita Rakyat Bulu Pamali merupakan suata kekayaan sastra yang dimiliki oleh masyarakat Maluku.

Cerita ini berkembangan di masyarakat Maluku, khususnya di Dusun Waimahu Desa Latuhalat.

Bulu Pamali mengisahkan tentang serumpun bambu yang oleh masyarakat setempat disebut bulu dengan kisah ajaib.

Baca juga: Asal-usul Nama Majapahit

Kisah Bulu Pamali

Dikisahkan pada suatu ketika hidup seorang pemuda sebatang kara bernama Yongker di daerah Benteng. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia.

Sebelumnya, keluarga ini hidup di Manipa. Namun, sejak kematian kedua orang tuanya, Yongker memutuskan pindah ke Benteng.

Sehari-hari, untuk menghidupi dirinya sendiri, Yongker bekerja mengumpulkan kayu bakar di hutan gunung dan kemudian ia jual ke pasar.

Hampir setiap hari, ia masuk ke dalam hutan mengumpulkan kayu-kayu kering. Biasanya, ia selalu membawa bekal karena harus berjalan cukup jauh dengan tempat tinggalnya.

Suatu pagi, ia meniatkan akan mencari kayu di gunung-gunung yang ada di sekitar Pantai Latuhalat, Desa Waimahu.

Didayungnya perahu membelah laut. Tak lupa, ia juga membawa bekal secukupnya karena perjalanan ini cukup jauh dan mungkin bisa jadi akan kemalaman.

Setibanya di Pantai Latuhalat, segera ia tambatkan perahunya di akar pohon di pinggir pantai itu. Yongker pun mulai berjalan ke arah hutan.

Ia berencana mencari kayu-kayu kering di hutan gunung-gunung yang ada di Latuhalat. Naiklah ia berkeliling hutan mencari kayu bakar.

Tidak hanya ranting-ranting kering yang ia kumpulkan, dahan-dahan pohon pun ia tebangi untuk persiapan beberapa hari ke depan sambil menunggu kering.

Pohon-pohon di gunung itu pun gundul dahannya karena selalu ditebangi Yongker.

Namun, Yongker tidak menyadari hal tersebut. Mungkin juga karena ia tertekan dengan kondisi ekonominya sehingga harus menggunduli pohon-pohon di gunung.

Menjelang siang hari, ia beristirahat sejenak di bawah pohon sambil menyantap bekal yang ia bawa dari rumah.

Baca juga: Kisah Mengapa Banyak Komodo di Labuan Bajo

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com