KOMPAS.com - Kaba Anggun Nan Tongga adalah cerita rakyat yang populer di Minangkabau, Sumatera Barat.
Di daerah-daerah berbahasa Melayu cerita ini dikenal dengan nama Hikayat Anggun Cik Tunggal.
Cerita ini mengisahkan tentang petualangan dan kisah cinta antara Anggun Nan Tongga dengan kekasihnya Gondan Gondoriah.
Berikut ini kisah lengkapnya.
Baca juga: Plakat Panjang, Larangan Peperangan di Minangkabau
Di sebuah lorong pendalaman kampung, hidup seorang pria bernama Anggun Nan Tongga, yang juga bergelar Magek Jabang.
Ibunya, Ganto Sani, meninggal dunia tidak lama setelah melahirkan ia, sedangkan sang ayah pergi ke Gunung Ledang.
Sejak kecil, Anggun Nan Tongga hidup bersama tantenya yang bernama Suto Suri.
Sejak kecil pula, Anggun Nan Tongga sudah dijodohkan oleh seorang gadis bernama Gondan Gondoriah.
Di bawah asuhan bibinya, Anggun Nan Tongga tumbuh menjadi pria muda yang cerdas dan pandai berkuda, silat, dan mengaji.
Suatu hari, terdengar sebuah kabar bahwa di Sungai Garinggiang, Nangkodoh Baha membuka sebuah arena pertandingan untuk mencari suami badi adiknya, Intan Korong.
Nan Tongga kemudian meminta izin kepada Suto Suri untuk ikut serta.
Awalnya, Suto Suri tidak setuju, karena Nan Tongga sudah bertunganan dengan Gondan Gondoriah.
Namun, Nan Tongga tetap bersikeras ingin mengikuti pertandingan tersebut. Alhasil, Suto Suri pun mengalah.
Dalam pertandingan ini, Nan Tongga selalu berhasil memenangi setiap permainan, mulai dari sabung ayam hingga catur.
Salah satu lawannya, yaitu Nangkodoh Baha yang malu dengan kekalahannya kemudian mengejek Nan Tongga.