Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Debat

Kompas.com - 14/12/2023, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Debat atau disebut juga sawala adalah kegiatan argumentasi untuk menyampaikan pendapat yang bertentangan dengan pendapat orang lain.

Penyebab terjadinya debat adalah adanya perbedaan pendapat oleh pihak-pihak yang meyakini pendapat mereka masing-masing.

Biasanya, debat terjadi secara alami.

Namun, dalam kondisi-kondisi khusus, debat juga direncanakan untuk dilakukan guna melihat pendapat-pendapat dari sejumlah tokoh tertentu, misalnya debat calon presiden atau debat calon wakil presiden (debat capres dan debat cawapres).

Baca juga: Sejarah Model UN, Incaran untuk Berlatih Debat dan Berdiplomasi

Pengertian debat

Debat adalah kegiatan mempertahankan pendapat dengan disertai argumen untuk mendukung dan memperoleh kemenangan atas pendapat yang diyakini benar sesuai keyakinan.

Debat termasuk dalam teks oposisi.

Sebab, di dalam debat terdapat pendapat yang harus disertai argumen-argumen menguatkan, seperti halnya teks eksposisi.

Selain itu, debat juga merupakan kegiatan antara kedua belah pihak atau saling bertukar pendapat antara satu orang dengan orang lainnya.

Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif, seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi.

Dalam mempertahankan argumen, seseorang biasanya akan menyertakan referensi yang sudah diakui serta bukti nyata di masyarakat.

Baca juga: Tiga Sekolah Tinggi di Zaman Hindia Belanda

Menurut para ahli

Ada sejumlah ahli yang ikut memaparkan pendapat mereka tentang pengertian debat, sebagai berikut:

  • Hendri Guntur Tarigan: Debat ialah saling adu argumentasi antar-pribadi atau antar-kelompok manusia, dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.
  • G Sukadi: Debat ialah saling adu argumentasi antarpribadi atau antarkelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan.
  • P. Dori Wuwur Hendrikus: Debat adalah argumen antara individu atau antara kelompok manusia untuk memenangkan kemenangan suatu pihak.

Tujuan debat

Tujuan mengadakan debat adalah:

  • Melatih dan memenangkan argumentasi diri atas orang lain dari pendapat lawan.
  • Menunjukkan kelebihan atau kebenaran argumentasi diri terhadap orang lain.
  • Menanggapi suatu persoalan dengan sudut pandang yang berbeda dengan orang lain.
  • Melatih keberanian atau mentalitas dalam mengekspresikan pendapat seseorang di depan umum.
  • Membantu meningkatkan kemampuan menanggapi suatu masalah selama debat berjalan.
  • Melatih diri untuk menjadi kritis dalam setiap mosi yang disampaikan untuk meningkatkan daya pengetahuan yang luas.
  • Membangun pemahaman tentang subjek yang kontroversial.

Baca juga: Daeng Ruru dan Daeng Tulolo, Pangeran Makassar yang Sekolah di Perancis

Jenis-jenis debat

Secara garis besar, ada dua jenis debat, yaitu debat parlemen dan debat kompetitif.

Debat parlemen

Debat parlemen adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok.

Contoh dari debat parlemen adalah debat capres/cawapres yang umum dilakukan menjelang pemilihan umum (pemilu).

Debat kompetitif

Debat kompetitif adalah debat dalam bentuk permainan yang biasanya diselenggarakan di tingkat sekolah atau universitas.

Berbeda dengan debat parlemen, debat kompetitif ini tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan, melainkan lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tertentu di kalangan pesertanya.

 

Referensi:

  • Dayanti, Herly. Muhammad Zein Iqbal Suherwin. (2020). Pembelajaran Debat. Jawa Barat: Guepedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com