Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Rengat 5 Januari 1949

Kompas.com - 12/10/2023, 21:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Rengat merupakan sebuah wilayah kecamatan, sekaligus ibu kota dari Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.

Terdapat tragedi yang pernah terjadi di Kota Rengat pada tahun 1949, yakni pembantaian masyarakatnya oleh Belanda.

Tragedi Rengat 5 Januari 1949 merupakan peristiwa kelam yang dialami masyarakat Rengat, yang saat itu masih menjadi bagian Provinsi Sumatera Tengah.

Kini, di daerah Indragiri Hulu terdapat sebuah tugu untuk mengenang peristiwa serangan Belanda pada tanggal 5 Januari 1949. Nama tugu tersebut adalah Tugu 5 Januari.

Baca juga: Tragedi Cikini 1957, Upaya Pembunuhan Soekarno

Kronologi Pembantaian Rengat 5 Januari 1949

Tragedi Pembantaian Rengat 5 Januari 1949 merupakan bagian dari Agresi Militer Belanda II yang dilancarkan mulai tanggal 19 Desember 1948.

Tragedi Rengat terjadi dalam waktu cukup singkat. Pada 5 Januari 1949 pagi, dua pesawat Belanda terbang rendah di atas Kota Rengat.

Melansir laman Kemdikbud, jenis dua pesawat yang terbang di langit Kota Rengat adalah Mustang dengan cocor merah.

Dua pesawat tersebut membombardir setiap penjuru Rengat hingga sekitar pukul 9.45 WIB.

Setelah itu, muncul tujuh pesawat Dakota yang menerjunkan ratusan pasukan baret merah atau sering disebut Korp Spesialie Tropen (KST).

KST merupakan pasukan terlatih Belanda yang mengikuti pelatihan di Batu Jajar, Bandung.

Dalam sebuah biografi bertajuk Lagu Sunyi, HM Wasmad Rads, mantan Komandan Markas Bataliyon III, Resimen IV Banteng Sumatera berpangkat Letnan Muda TNI AD, pernah menuturkan bahwa perhatian tentara republik saat itu terpecah.

Mereka kalang kabut apakah harus membantu masyarakat Rengat yang tidak berdaya akibat bom, atau mengadang pasukan Belanda yang baru diterjunkan.

Baca juga: Tragedi Trisakti: Latar Belakang, Kronologi, dan Korban Penembakan

"Terlintas dalam pikiran saya jika serangan itu terus dilanjutkan, maka menjelang petang mungkin seluruh penduduk Rengat sudah musnah,” kata Wasmad seperti dikutip Kompas.com dari laman Kemdikbud, Kamis (12/10/2023).

Benar dugaan Wasmad, menjelang petang, Belanda mengerahkan pasukan baret hijau yang diperkirakan mencapai tiga kompi atau sekitar 350 orang.

Pasukan ini datang dari Tembilahan, Indragiri Hilir, melalui jalur sungai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com