KOMPAS.com - Hari Tentara Nasional Indonesia atau HUT TNI diperingati setiap tanggal 5 Oktober.
Sejarah terbentuknya TNI berawal dari dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada 22 Agustus 1945, sebelum akhirnya berganti nama resmi menjadi Tentara Nasional Indonesia.
Berikut ini sejarah HUT TNI.
Baca juga: Sejarah Lahirnya TNI
TNI adalah hasil perkembangan dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk pada 22 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dalam sidangnya.
Setelah itu, pembentukan BKR diumumkan oleh Presiden Soekarno pada 23 Agustus 1945.
Sayangnya, sebagian besar pemuda tidak setuju dengan adanya BKR.
Alhasil, perubahan nama pun dilakukan dari BKR menjadi Tentara Keamanan Rakyat atau disingkat TKR pada 5 Oktober 1945.
TKR adalah angkatan perang pertama yang didirikan oleh pemerintah Indonesia.
Oleh sebab itu, tanggal pembentukan TKR, yaitu 5 Oktober, diperingati sebagai tonggak lahirnya TNI atau HUT TNI.
Baca juga: Serangan Udara Pertama TNI AU ke Markas Belanda
Sebelum berganti nama menjadi TNI, TKR lebih dulu berubah menjadi Tentara Rakyat Indonesia (TRI) pada 29 Januari 1946.
Perubahan nama ini didasari oleh kemunculan laskar-laskar perjuangan dan barisan senjata yang dibentuk oleh rakyat Indonesia di daerah masing-masing.
Oleh sebab itu, pemerintah menegaskan bahwa satu-satunya organisasi militer di Indonesia adalah TRI.
Namun sayangnya, usia TRI juga tidak berlangsung lama. Pada 3 Juni 1947, Presiden Soekarno mengganti nama TRI menjadi TNI.
TNI adalah hasil peleburan dari beragam laskar perjuangan dan barisan bersenjata TRI.
Kemudian, pada 1962, angkatan perang dan institusi kepolisian disatukan menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).