Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Terjadinya Perang Saudara di Kerajaan Banten?

Kompas.com - 12/09/2023, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pada abad ke-17, terjadi perang saudara di Kerajaan Banten.

Perang saudara melibatkan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683) dengan putranya, Sultan Haji (1683-1687).

Apa penyebab terjadinya perang saudara antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji?

Baca juga: Sultan Haji, Raja Kesultanan Banten yang Berkhianat demi Kekuasaan

Penyebab perang saudara di Banten

Perang saudara yang terjadi di Banten disebabkan oleh perselisihan antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji.

Perbedaan paham antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji diperkeruh oleh politik adu domba VOC, yang akhirnya melahirkan perang saudara di Kerajaan Banten.

Bagi VOC, Banten dianggap strategis. Di samping menjadi bandar pengekspor lada terbesar di Jawa pada abad ke-17, lokasinya yang dekat dengan Batavia dianggap berpotensi mengancam kedudukan VOC.

Dengan menaklukkan Banten, VOC juga dapat mengurangi musuhnya. Pasalnya, Sultan Ageng Tirtayasa dikenal sebagai pemimpin Banten yang gigih memerangi pemerintah Belanda.

Pada 1671, Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat Sultan Haji, yang saat itu berstatus sebagai putra mahkota, sebagai raja pembantu yang bertanggung jawab atas urusan dalam negeri kerajaan.

Sedangkan Sultan Ageng Tirtayasa bertanggung jawab atas urusan luar negeri dibantu oleh putranya yang lain, Pangeran Arya Purbaya.

Baca juga: Konflik antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji

Pemisahan urusan pemerintahan di Banten tercium oleh VOC, yang segera memanfaatkannya untuk menerapkan politik adu domba.

VOC menghasut Sultan Haji bahwa hal itu dilakukan karena Sultan Ageng Tirtayasa berencana mengangkat Pangeran Purbaya sebagai raja.

Politik adu domba VOC membuat Sultan Haji tersulut dan berselisih dengan sang ayah.

Siasat VOC bahkan berhasil membuat Sultan Haji mau bekerja sama dengan Belanda demi meruntuhkan kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa.

Sebagai imbalan membantu Sultan Haji merebut kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa, VOC mengajukan beberapa persyaratan yang merugikan Kerajaan Banten.

Dengan bantuan VOC, Sultan Haji menyerang ayahnya sendiri pada 1681 dan berhasil menguasai Keraton Surosowan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com