KOMPAS.com - Pada 1595, bangsa Belanda mengirim ekspedisi penjelajahan samudera ke dunia Timur.
Rombongan yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman ini berhasil mendarat di Banten pada 27 Juni 1596.
Kedatangan orang Belanda di Banten ini awalnya disambut hangat oleh sultan dan masyarakatnya.
Alasan Sultan Banten menyambut baik kedatangan bangsa Belanda pada 1596 adalah Belanda hanya berkonsentrasi pada masalah perdagangan.
Namun, para awak kapal akhirnya menunjukkan tabiat buruk dan tidak menghormati masyarakat setempat.
Itulah yang membuat Cornelis de Houtman dan seluruh awak kapalnya diusir dari Banten.
Penolakan yang ditunjukkan oleh masyarakat Banten juga tidak lepas dari hasutan para pedagang Portugis, yang berusaha menghalangi Belanda berdagang di nusantara.
Sejak mendarat di Banten, bangsa Belanda sering terlibat konflik dengan Portugis.
Portugis yang lebih dulu datang, akhirnya menghasut masyarakat setempat.
Setelah diusir dari Banten, Cornelis de Houtman membawa rombongannya menyusuri pantai utara Jawa.
Pada 1957, mereka kembali ke Belanda dengan rombongan yang tidak lagi utuh.
Namun, di sisi lain, mereka berhasil membawa banyak rempah-rempah untuk menunjukkan keberhasilan mereka.
Baca juga: Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Pada 1598, Belanda kembali mendarat di Banten dengan ekspedisi yang dipimpin oleh Jacob van Neck.
Dalam perjalanannya, Jacob van Neck dibantu oleh van Waerwijck dan van Heemskerck.
Kedatangan Belanda ke Indonesia yang kedua ini berusaha memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh ekspedisi Cornelis de Houtman.