Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maulana Muhammad, Raja Termuda Kesultanan Banten

Kompas.com - 22/06/2021, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Maulana Muhammad adalah raja ketiga Kesultanan Banten yang berkuasa dalam kurun waktu 1580-1596 M.

Namun, ia baru secara resmi menjalankan pemerintahan mulai tahun 1585 M.

Sebab, saat Maulana Muhammad diangkat sebagai raja menggantikan ayahnya, Sultan Maulana Yusuf, usianya baru sembilan tahun. Ini membuat Maulana Muhammad raja termuda sepanjang Kesultanan Banten.

Untuk sementara waktu roda pemerintahan dijalankan oleh Pangeran Arya Jepara, pamannya.

Setelah dewasa, Sultan Maulana Muhammad resmi memerintah Banten.

Selama Sultan Maulana Muhammad dikenal sebagai raja yang saleh dan memiliki perhatian tinggi terhadap ilmu-ilmu agama.

Baca juga: Kerajaan Banten: Sejarah, Masa Kejayaan, Kemunduran, dan Peninggalan

Pencapaian Maulana Muhammad

Setelah resmi menjadi raja, Sultan Maulana Muhammad bercita-cita untuk memakmurkan Banten dan menyebarkan Islam ke seluruh nusantara.

Oleh karena itu, peranan dan pencapaiannya lebih banyak terpusat dalam bidang spiritual.

Sebagai sultan yang dikenal taat beragama, Sultan Maulana Muhammad banyak mengarang kitab-kitab agama dan membagikannya ke masjid-masjid serta kepada orang yang membutuhkan.

Karakternya itu sedikit banyak dibentuk oleh sang guru, Kiai Dukuh atau Syaikh Muhammad Madani Syah.

Kiai Dukuh berasal dari Madinah, yang sebelum menetap di Kasunyatan pernah tinggal di Minangkabau.

Sultan Maulana Muhammad juga membangun banyak masjid hingga ke pelosok-pelosok.

Sementara Masjid Agung yang dibangun oleh kakeknya, Sultan Maulana Hasanuddin, diperbaiki dan diperindah dengan melapisi temboknya menggunakan porselen dan tiangnya dari cendana.

Untuk keperluan shalat perempuan, sultan menyediakan tempat khusus yang disebut pawestren atau pawadonan.

Ketika shalat Jumat ataupun pada hari raya, Sultan Maulana Muhammad selalu menjadi imam dan khatib.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com