Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mana Pemberontakan DI/TII oleh Kesatuan Rakyat yang Tertindas?

Kompas.com - 17/08/2023, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Gerakan Darul Islam (DI) adalah gerakan politik yang bertujuan mendirikan Negara Islam Indonesia (NII).

Gerakan DI mempunyai pasukan yang disebut Tentara Islam Indonesia (TII), yang kemudian melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Indonesia pada masa awal kemerdekaan.

Pemberontakan DI/TII terjadi di beberapa wilayah Indonesia dan menjadi salah satu pergolakan terbesar sekaligus tersulit yang pernah dihadapi pemerintah.

Lantas, di mana pemberontakan DI/TII yang menamai pasukannya Kesatuan Rakyat yang Tertindas?

Baca juga: Kembali dari Long March, Divisi Siliwangi Disambut Gerakan DI/TII

Pemberontakan DI/TII oleh Kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pemberontakan DI/TII yang menamai pasukannya Kesatuan Rakyat yang Tertindas adalah gerakan DI/TII di daerah Kalimantan Selatan.

Pemberontakan DI/TII bermula di Jawa Barat dan dipelopori oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, tokoh pergerakan Islam Indonesia yang cukup disegani.

Latar belakang Pemberontakan DI/TII adalah ketidakpuasan Kartosoewirjo terhadap kemerdekaan Indonesia yang masih dibayangi kehadiran Belanda.

Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat yang dimulai pada Agustus 1949, segera disusul oleh gerakan serupa di beberapa wilayah Indonesia, salah satunya di Kalimantan Selatan.

Baca juga: Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Pelopor Gerakan DI/TII

Tokoh pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan adalah Ibnu Hadjar atau Haderi bin Umar alias Angli, seorang Letnan Dua Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Melansir Kompas Stori, Ibnu Hadjar memberontak karena tidak puas terhadap reorganisasi TNI, salah satunya ALRIS Divisi IV, kelompok tempat ia bertugas.

Ibnu Hadjar kemudian membentuk gerakan Kesatuan Rakyat Yang Tertindas (KRYT) dan menyatakan gerakannya sebagai bagian dari DI/TII Kartosuwirjo.

Realisasi gerakannya dilakukan pada Oktober 1950, dengan melakukan serangan terhadap pos-pos APRIS di Kalimantan Selatan.

Pemberontakan DI/TII oleh Kesatuan Rakyat yang Tertindas dapat ditumpas pada akhir 1959.
Ibnu Hadjar dan sisa-sisa pasukannya baru menyerah pada Juli 1963.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com