Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan

Kompas.com - 18/03/2022, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pada 1950, terjadi peristiwa pemberontakan besar di Sulawesi Selatan, yang disebut Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakkar, yang memimpin Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS).

KGGS adalah kelompok gerilyawan di Sulawesi Selatan. Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan berlangsung sejak 1950 hingga 1965.

Kahar Muzakkar membagi aksi pemberontakan ke dalam dua periode, yakni 1950-1952 dan 1953-1965.

Lantas, apakah penyebab terjadinya pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan yang terjadi pada tahun 1951 di bawah pimpinan Kahar Muzakkar?

Baca juga: Penumpasan Pemberontakan DI/TII

Ketidakpuasan KGGS terhadap reorganisasi TNI

Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan di bawah pimpinan Letnan Kolonel Kahar Muzakkar merupakan akibat perbedaan cara pandang antara pemerintah dengan Kahar Muzakkar berkaitan dengan reorganisasi APRIS/TNI.

Sebagai pemimpin KGGS, Kahar Muzakkar pada awalnya menyarankan seluruh anggotanya untuk mendaftar ke dalam Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS).

Namun, langkah itu berujung pada kekecewaan karena banyak anggota KGSS yang ditolak menjadi anggota APRIS setelah dianggap tidak memenuhi syarat.

Tidak puas dengan kebijakan reorganisasi APRIS/TNI, Kahar Muzakkar melancarkan aksi pemberontakan.

Aksi pertama terjadi pada 1950 hingga 1952, sementara pemberontakan kedua berlangsung sejak 1953 hingga 1965.

Pada pemberontakan pertama, Kahar Muzakkar bersama kelompoknya menerapkan Pancasila sebagai ideologi gerakannya.

Selain itu, ia juga mengumpulkan massa untuk melakukan pemberontakan tahap kedua, yang beralih menggunakan ideologi Islam atau yang disebut Revolusi Islam.

Baca juga: Kartosoewirjo, Pendiri Negara Islam Indonesia 1949

Pada 7 Agustus 1953, Kahar Muzakkar mengumumkan bahwa Sulawesi Selatan dan wilayah sekitarnya merupakan bagian dari Negara Islam Indonesia.

Untuk menindaklanjuti aksi pemberontakan itu, pemerintah pusat mengirimkan operasi militer ke Sulawesi Selatan.

Operasi militer yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menumpas pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan adalah Operasi Bharatayudha.

Butuh waktu lama bagi Operasi Bharatayudha untuk menyelesaikan pemberontakan DI/TII, yakni sekitar 12 tahun.

Pada akhirnya, Kahar Muzakkar berhasil ditembak mati, yang menandai akhir pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com