Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah GKI di Papua

Kompas.com - 27/03/2023, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gereja Kristen Injili (GKI) di Papua adalah kelompok gereja Kristen Protestan beraliran Calvinis di Indonesia, khususnya di Papua.

Kantor pusat GKI terletak di Jalan Argapura 9, Kotak Pos 1160, Jayapura 99222, Papua dengan jumlah sebanyak 42 klasis dan 1.237 jemaat yang tersebar di seluruh wilayah Papua.

GKI Papua didirikan pada 26 Oktober 1956 atau sekitar 66 tahun yang lalu.

Bagaimana sejarah berdirinya GKI di Papua?

Baca juga: Daftar Paus Gereja Katolik

Sejarah berdirinya GKI

Sejarah berdirinya GKI di Papua pada 26 Oktober 1956, merupakan hasil dari pekabaran injil yang dimulai oleh Ottow dan Geissler pada 5 Februari 1855.

Hal ini bermula pada 7 Oktober 1852, ketika para penginjil dari Badan Misi Gossner Jerman, yaitu Johann Geissler, Schneider, dan Carl Ottow sampai di Batavia (sekarang Jakarta).

Mereka berangkat dari pelabuhan Rotterdam Belanda ke Batavia menggunakan kapal yang bernama ABELTASMAN.

Dua tahun setelah tinggal di Batavia, pada 1854, mereka tiba di Ternate.

Kedatangan mereka pun disambut dengan baik oleh pendeta setempat bernama J.E.Hoveker yang sudah bekerja sebagai pendeta di sana sejak 1833.

Selama di Ternate, Ottow dan kedua temannya banyak belajar tentang kondisi di tanah Papua selama 6 bulan.

Mereka banyak mendapat bantuan dari rekan misionaris sebesar 2.000 Gulden.

Tujuan kedatangan Ottow, Geissler, dan Schneider ke Papua adalah untuk menggenapi misi misionaris mereka.

Setelah tujuan mereka ini diketahui oleh Sultan Tidore, mereka pun diberi surat izin untuk mengabarkan injil di Papua.

Bahkan, Sultan Tidore memerintahkan para kepala suku untuk melindungi mereka apabila kekurangan bahan makanan.

Lebih lanjut, pada 5 Februari 1855, Ottos dan Geissler sampai di Mansiman, Papua Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com