Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses yang Menerangkan Nenek Moyang Berasal dari Luar Indonesia

Kompas.com - 15/11/2022, 14:14 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia masih menuai polemik di kalangan para ahli hingga sekarang.

Dari beberapa teori yang dijadikan acuan untuk merunut asal-usulnya, sebagian besar meyakini bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari luar Indonesia.

Proses yang menerangkan nenek moyang kita berasal dari luar Indonesia adalah migrasi.

Migrasi adalah proses perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain untuk menetap.

Baca juga: 5 Teori Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Tahap migrasi

Tahap perpindahan dan jalur migrasi nenek moyang bangsa Indonesia ada tiga, yaitu:

  • Melanesoid
  • Proto Melayu
  • Deutro Melayu

Melanesoid

Tahap pertama adalah migrasi manusia yang berasal dari ras Negroid atau Melanesoid ke kepulauan Indonesia.

Dari Yunnan di China Selatan, bangsa berkulit hitam ini pergi menuju arah selatan memasuki Vietnam dan sampai di Nusantara.

Suku bangsa Melanesoid datang dengan membawa kebudayaan yang setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan penduduk asli Indonesia waktu itu.

Selain itu, kedatangan ras Melanesoid juga menjadi tonggak awal dimulainya Zaman Mesolitikum atau Batu Tengah di Indonesia.

Kendati demikian, seiring berjalannya waktu, mereka terus terdesak ke arah timur oleh bangsa Melayu.

Mereka pun tinggal di Papua Barat, Ambon, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

Alasan nenek moyang bangsa Indonesia melakukan migrasi dari Yunnan ke Indonesia karena mereka diserang oleh suku lain.

Para penduduk yang menetap di beberapa wilayah di Nusantara ini pun disebut sebagai bangsa Melayu Indonesia.

Baca juga: Peninggalan Bangsa Proto Melayu

Proto Melayu

Selanjutnya adalah proses migrasi bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) ke Indonesia sekitar 2000 SM.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com