Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Bioskop Layar Tancap, Mulanya untuk Tunjukkan Gengsi

Kompas.com - 15/11/2022, 12:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Layar tancap adalah bioskop keliling yang pernah menjadi ikon Indonesia.

Perubahan zaman hingga kini, sebagaimana sumber literatur di laman Kompas.com edisi 15 Februari 2018, bioskop layar tancap sudah gulung tikar.

Peninggalan bioskop layar tancap bisa disaksikan di Indonesian Old Cinema Museum di Kota Malang, Jawa Timur.

Baca juga: Acara HUT Ke-540 Bogor Dipusatkan di Alun-alun, Ada Pawai Budaya hingga Nobar Layar Tancap

Layar tancap

Foto dirilis Jumat (16/4/2020), memperlihatkan teknisi menyiapkan layar putih berukuran 7X3 meter untuk pemutaran film layar tancap. Meskipun tontonan layar tancap mulai meredup seiring berkembangnya teknologi, segelintir komunitas penikmat film-film lawas mencoba melestarikannya dan menjajakannya berkeliling dari kampung ke kampung sebagai hiburan untuk warga.GALIH PRADIPTA Foto dirilis Jumat (16/4/2020), memperlihatkan teknisi menyiapkan layar putih berukuran 7X3 meter untuk pemutaran film layar tancap. Meskipun tontonan layar tancap mulai meredup seiring berkembangnya teknologi, segelintir komunitas penikmat film-film lawas mencoba melestarikannya dan menjajakannya berkeliling dari kampung ke kampung sebagai hiburan untuk warga.

Bioskop layar tancap ada di Indonesia sejak 1901.

Awalnya, oleh pemerintah penjajahan Hindia Belanda, bioskop layar tancap digunakan untuk propaganda.

Hal yang sama dilakukan pemerintah penjajah Jepang sejak 1942.

Pertunjukan di gedung bioskop di Indonesia berlangsung sejak 1960.

Foto dirilis Jumat (16/4/2020), memperlihatkan teknisi menggulung ulang film 35mm untuk pemutaran film layar tancap. Meskipun tontonan layar tancap mulai meredup seiring berkembangnya teknologi, segelintir komunitas penikmat film-film lawas mencoba melestarikannya dan menjajakannya berkeliling dari kampung ke kampung sebagai hiburan untuk warga.ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA Foto dirilis Jumat (16/4/2020), memperlihatkan teknisi menggulung ulang film 35mm untuk pemutaran film layar tancap. Meskipun tontonan layar tancap mulai meredup seiring berkembangnya teknologi, segelintir komunitas penikmat film-film lawas mencoba melestarikannya dan menjajakannya berkeliling dari kampung ke kampung sebagai hiburan untuk warga.

Namun begitu, pertunjukan di gedung bioskop adalah sarana hiburan berbiaya mahal, waktu itu.

Jadilah, perkembangan bioskop layar tancap mengemuka lantaran ongkosnya murah.

Pelaku usaha bioskop layar bisa berkeliling kampung untuk menjual bisnis hiburannya.

Bioskop layar tancap juga berkembang menjadi sarana untuk menunjukkan gengsi seseorang.

Barangsiapa bisa mengundang bioskop layar tancap saat hajatan pernikahan atau sunatan, sudah barang tentu, orang bersangkutan punya gengsi lantaran dianggap berduit banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com