Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Lie Detector, Patokan Kebohongan di Tekanan Darah

Kompas.com - 01/11/2022, 20:30 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lie detector atau alat penguji kebohongan adalah alat yang dipakai penegak hukum dalam pengungkapan kasus.

Laman Kompas.com edisi 9 September 2022 menyebut bahwa kisah lie detector sudah ada sejak 2.000 tahun silam.

Di zaman modern, lie detector punya nama ilmiah poligraf.

Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Berkas Perkara Ferdy Sambo Masih Kurang Keterangan Ahli Forensik hingga Hasil Lie Detector

Tekanan darah

Ilustrasi lie detector, polygraph test, tes poligraf, alat pendeteksi kebohongan.Federal Bureau of Investigation via WIKIMEDIA COMMONS Ilustrasi lie detector, polygraph test, tes poligraf, alat pendeteksi kebohongan.

Lie detector modern ditemukan pada 1921 di Amerika Serikat.

Tes tekanan darah, khususnya sistolik menjadi basis untuk mendeteksi patokan kebohongan seseorang dalam pemeriksaan hukum.

Psikolog William Mouton Marston menjadi tokoh yang disebut-sebut sebagai pengembang lie detector modern.

Pada 1970, inovasi terjadi pada lie detector.

Pembaruan lie detector adalah pada kemampuan analisis suara.

Pada awal abad 20, lie detector kembali berkembang dengan teknologi analisis suhu kulit tubuh.

Perkembangan lainnya adalah pada lie detector terkini, ada juga analisis dari aktivitas gelombang otak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com