KOMPAS.com - Samudera Pasai adalah kerajaan Islam di Nusantara yang muncul pada akhir abad ke-13, seiring dengan hancurnya Kerajaan Sriwijaya.
Selama berdiri, Kerajaan Samudera Pasai berhasil mencapai kejayaannya menjadi pusat perdagangan dan pusat perkembangan agama Islam di Nusantara pada 1326.
Raja yang berhasil membawa Kerajaan Samudera Pasai mencapai punjak kejayaan adalah Sultan Mahmud Malik Az Zahir (1326-1345).
Akan tetapi, pada akhirnya Kerajaan Samudera Pasai mulai mengalami keruntuhan di bawah raja terakhir Samudera Pasai, yaitu Sultan Zainal Abidin IV (1514-1517).
Apa penyebab runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai?
Baca juga: Mahmud Malik Az Zahir, Raja Pembawa Kejayaan Kerajaan Samudera Pasai
Penyebab runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
Salah satu faktor internal penyebab runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai adalah adanya konflik keluarga kerajaan yang mulai terjadi pada akhir abad ke-14.
Buntut dari konflik ini adalah perang saudara dan perebutan kekuasaan di dalam istana.
Untuk menyelesaikan konflik, Sultan Pasai mencari bantuan ke Kerajaan Malaka yang awalnya membuahkan hasil.
Akan tetapi, bantuan dari Kerajaan Malaka ini pada akhirnya membawa dampak lain yang membuat Kerajaan Samudera Pasai semakin dekat pada keruntuhannya.
Baca juga: Kerajaan Malaka: Letak, Pendiri, Kehidupan, dan Puncak Kejayaan
Faktor eksternal yang membuat Kerajaan Samudera Pasai runtuh adalah serangan dari Kerajaan Majapahit dari Jawa Timur.
Samudera Pasai yang berhasil menjadi pusat perdagangan strategis di Selat Malaka membuat Kerajaan Majapahit berambisi untuk menyatukan Nusantara dengan cara menyerang Kerajaan Samudera Pasai.
Selain itu, serangan Majapahit terhadap Samudera Pasai juga didorong oleh adanya perlakuan yang tidak pantas dari Sultan Ahmad Malik Az Zahir terhada putri Majapahit, Raden Galuh Gemerancang.
Alhasil, pada 1345-1350, Mahapatih Gajah Mada diperintah oleh Raja Majapahit, Hayam Wuruk, untuk menyerang Kerajaan Samudera Pasai.
Awalnya, Majapahit hanya menyerang pada perbatasan Perlak, tetapi mereka gagal karena wilayah itu dijaga ketat oleh pihak Samudera Pasai.