Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai

Kompas.com - 12/10/2022, 15:30 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Samudera Pasai adalah kerajaan Islam di Nusantara yang muncul pada akhir abad ke-13, seiring dengan hancurnya Kerajaan Sriwijaya.

Selama berdiri, Kerajaan Samudera Pasai berhasil mencapai kejayaannya menjadi pusat perdagangan dan pusat perkembangan agama Islam di Nusantara pada 1326.

Raja yang berhasil membawa Kerajaan Samudera Pasai mencapai punjak kejayaan adalah Sultan Mahmud Malik Az Zahir (1326-1345).

Akan tetapi, pada akhirnya Kerajaan Samudera Pasai mulai mengalami keruntuhan di bawah raja terakhir Samudera Pasai, yaitu Sultan Zainal Abidin IV (1514-1517).

Apa penyebab runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai?

Baca juga: Mahmud Malik Az Zahir, Raja Pembawa Kejayaan Kerajaan Samudera Pasai

Konflik keluarga

Penyebab runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Salah satu faktor internal penyebab runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai adalah adanya konflik keluarga kerajaan yang mulai terjadi pada akhir abad ke-14.

Buntut dari konflik ini adalah perang saudara dan perebutan kekuasaan di dalam istana.

Untuk menyelesaikan konflik, Sultan Pasai mencari bantuan ke Kerajaan Malaka yang awalnya membuahkan hasil.

Akan tetapi, bantuan dari Kerajaan Malaka ini pada akhirnya membawa dampak lain yang membuat Kerajaan Samudera Pasai semakin dekat pada keruntuhannya.

Baca juga: Kerajaan Malaka: Letak, Pendiri, Kehidupan, dan Puncak Kejayaan

Diserang Kerajaan Majapahit

Faktor eksternal yang membuat Kerajaan Samudera Pasai runtuh adalah serangan dari Kerajaan Majapahit dari Jawa Timur.

Samudera Pasai yang berhasil menjadi pusat perdagangan strategis di Selat Malaka membuat Kerajaan Majapahit berambisi untuk menyatukan Nusantara dengan cara menyerang Kerajaan Samudera Pasai.

Selain itu, serangan Majapahit terhadap Samudera Pasai juga didorong oleh adanya perlakuan yang tidak pantas dari Sultan Ahmad Malik Az Zahir terhada putri Majapahit, Raden Galuh Gemerancang.

Alhasil, pada 1345-1350, Mahapatih Gajah Mada diperintah oleh Raja Majapahit, Hayam Wuruk, untuk menyerang Kerajaan Samudera Pasai.

Awalnya, Majapahit hanya menyerang pada perbatasan Perlak, tetapi mereka gagal karena wilayah itu dijaga ketat oleh pihak Samudera Pasai.

Akibatnya, Gajah Mada memilih mundur terlebih dulu sembari mencari strategi baru untuk menyerang Samudera Pasai dari dua arah, yakni darat dan laut.

Serangan darat yang dilakukan Majapahit juga gagal, tetapi mereka berhasil membawa masuk pasukan ke dalam istana setelah menginvasi lewat laut.

Serangan Majapahit ini pun membuat Kerajaan Samudera Pasai mulai mengalami kemunduran.

Baca juga: 4 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Kerajaan Majapahit

Kesultanan Malaka berdiri

Kerajaan Malaka berdiri pada awal abad ke-15 yang membuat munculnya pusat politik dan perdagangan baru di Malaka yang lokasinya lebih strategis dibanding Samudera Pasai.

Hal ini juga yang membuat Kerajaan Samudera Pasai perlahan-lahan mulai mengalami keruntuhan.

Seiring berjalannya waktu, keberadaan Samudera Pasai di kawasan Malaka mulai melemah akibat dominasi sektor perdagangan Kerajaan Malaka di wilayah tersebut.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Malaka

Diserang Portugis

Penyebab terakhir yang membuat Kerajaan Samudera Pasai runtuh adalah adanya serangan dari Portugis pada awal abad ke-16.

Pada 1511, Portugis yang dipimpin oleh Alfonso de Albequerque menyerang Malaka dengan membawa kekuatan 15 kapal dan 16.000 pasukan.

Setelah berhasil menaklukkan Malaka, Portugis mulai menguasai wilayah-wilayah strategis yang menjadi pusat perdagangan di kawasan Selat Malaka, termasuk Samudera Pasai.

Lama kelamaan, Portugis pun menguasai sebagian besar wilayah Samudera Pasai yang menandai runtuhnya kerajaan.

Wilayah Kerajaan Samudera Pasai yang sudah runtuh karena diserang Portugis jatuh ke tangan Kesultanan Aceh.

 

Referensi:

  • Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. (1997). Pasal dalam Perjalanan Sejarah: Abad ke-13 sampai Awal Abad ke-16. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com