KOMPAS.com - Kuala Batee merupakan sebuah kerajaan yang berdiri di Aceh pada abad ke-18.
Adapun pendiri Kerajaan Kuala Batee adalah Teuku Karim yang sebelumnya adalah seorang ketua kelompok tani.
Kerajaan Kuala Batee menjadi besar berkat sumber daya alamnya berupa lada.
Lada dari Kuala Batee bahkan mencapai separuh dari jumlah pasokan lada di dunia.
Baca juga: Kisah Raden Segara, Keturunan Kerajaan Medang Kamulan yang Dibuang
Namun, pada abad ke-19, Kerajaan Kuala Batee hancur dan runtuh setelah diserang Amerika Serikat.
Kerajaan Kuala Batee awalnya adalah sebuah wilayah Ulhee Balang Susoh. Kerajaan ini merupakan pecahan dari Lama Muda.
Lama Muda merupakan lanjutan dari Kerajaan Lama Tuha yang hancur diterjang banjir pada tahun 1740-an.
Berdirinya Kerajaan Kuala Batee tak lepas dari andil Keucik Karim atau Teuku Karim.
Ia merupakan ketua kelompok tani yang berasal dari Ujong Rimba, Pidie.
Ia datang ke Kuala Batee bersama dua orang temannya dan menetap di rumah seorang perempuan.
Di sana, ia kemudian bertemu kepada raja Teuku Sarullah di daerah Lama Tuha.
Ketika bertemu raja tersebut, Teuku Karim diberi izin untuk membuka lahan lada.
Kemudian, Teuku Karim dan kedua temannya mendirikan Kerajaan Kuala Batee pada abad ke-18
Teuku Karim bersama temannya kemudian membuka lahan di pedalaman Kuala Batee. Di sana, ia masih harus meminta izin kepada Datok Susoh.
Teuku Karim diizinkan membuka lahan dengan syarat memberi pajak kepada Datok Susoh dan Sultan Aceh.