Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratu Kalinyamat, Pahlawan Maritim Perempuan dari Jepara

Kompas.com - 19/08/2022, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Ratu Kalinyamat adalah pejuang perempuan dari Jepara yang hidup pada masa awal perkembangan Islam di Nusantara.

Selama menjadi penguasa Jepara, ia dikenal sebagai seorang patriot, pemberani, dan ahli strategi perang yang berhasil membangun kekuatan maritim yang ditakuti, untuk menjaga Tanah Air dari bangsa penjajah.

Ratu Kalinyamat adalah puteri ketiga dari Sultan Trenggono (1521-1546), penguasa termasyhur Kerajaan Demak.

Perjuangannya dimulai setelah terlibat dalam perang saudara di Kerajaan Demak, yang turut menuntut nyawa kakak dan suaminya.

Baca juga: Apa Jasa RA Kartini bagi Bangsa Indonesia?

Memiliki nama asli Retna Kencana

Tahun kelahiran dan awal kehidupan Ratu Kalinyamat tidak diketahui secara jelas. Namun yang pasti, nama asli Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana.

Ia diketahui sebagai salah satu anak Sultan Trenggono sekaligus adik dari Sunan Prawoto, Raja Demak keempat yang memerintah antara 1546-1549.

Retna Kencana menikah dengan Pangeran Hadiri atau Hadlirin, yang berasal dari luar Jawa.

Setelah pindah ke Jawa dan mendirikan kampung di wilayah yang saat ini masuk Kecamatan Kalinyamatan, Jepara, Pangeran Hadiri dikenal sebagai Pangeran Kalinyamat.

Retna Kencana dan Pangeran Kalinyamat tidak memiliki anak, tetapi mempunyai beberapa anak asuh.

Salah satu anak asuhnya adalah Pangeran Arya, putra Maulana Hasanuddin, raja pertama Kesultanan Banten yang memerintah antara 1526-1570.

Baca juga: Maulana Hasanuddin, Raja Pertama Kesultanan Banten

Terlibat dalam perang saudara di Kerajaan Demak

Retna Kencana dan Pangeran Kalinyamat, yang menjabat sebagai adipati Jepara, mendatangi Sunan Kudus, setelah Sunan Prawoto terbunuh utusan Arya Penangsang, sepupunya yang menjadi adipati Jipang.

Namun, sepulang dari menemui Sunan Kudus, Pangeran Kalinyamat turut menjadi korban kekejaman Arya Penangsang, sementara Ratu Kalinyamat dapat melarikan diri.

Konflik perebutan takhta Kerajaan Demak baru berakhir setelah Arya Penangsang dikalahkan oleh Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir.

Sultan Hadiwijaya kemudian mendirikan Kesultanan Pajang, sedangkan Retna Kencana menggantikan peran suaminya sebagai penguasa Jepara dengan gelar Ratu Kalinyamat.

Penobatan Ratu Kalinyamat sebagai penguasa Jepara ditandai dengan sengkalan "Trus Karya Tataning Bumi" yang bertanggal 10 April 1549.

Baca juga: Perjanjian Jepara: Latar Belakang dan Isinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com