Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Umum IV MPRS 1966, Tonggak Lahirnya Orde Baru

Kompas.com - 15/07/2022, 20:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Orde Baru merupakan era pemerintahan Indonesia kala dipimpin Soeharto yang menggantikan Soekarno dengan Orde Lamanya.

Era ini dimulai setelah Soeharto menerima Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar.

Setelah itu, Soeharto mengadakan Sidang Umum IV MPRS 1966.

Salah satu poin penting dari Sidang Umum IV MPRS 1966 adalah pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI).

Baca juga: Sjam Kamaruzaman, Intel Militer yang Disusupkan ke PKI?

Latar Belakang Sidang Umum

Periode 1960-an merupakan masa yang penuh dengan pertentangan ideologi dan politik dalam sejarah Indonesia.

Konfrontasi Indonesia-Malaysia, persoalan Irian Barat, hingga puncaknya adalah pecahnya G30S yang kemudian berujung pada pembubaran PKI dan berakhirnya pemerintahan Soekarno.

Selain itu, di era 1960-an, Indonesia mengalami krisis moneter dan ekonomi yang berakibat pada melambungnya harga kebutuhan pokok.

Keadaan tersebut kemudian diperparah dengan pecahnya G30S yang menelan korban 6 jenderal TNI Angkatan Darat (AD) dan satu perwira.

Baca juga: Keterlibatan Inggris dalam Peristiwa G30S

Hal itu membuat mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat turun ke jalan berunjuk rasa kepada Presiden Soekarno.

Para pengunjuk rasa menuntut adanya perubahan yang kemudian dikenal dengan Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat.

Tritura ini muncul pada 12 Januari 1966 yang isinya adalah:

  • Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya
  • Perombakan kabinet Dwikora
  • Turunkan harga pangan

Keadaan yang semakin tak terkendali membuat Presiden Soekarno kemudian memberikan mandat kepada Letjen Soeharto melalui Supersemar.

Baca juga: 3 Versi Supersemar dan Perbedaannya

Sidang Umum IV MPRS

Supersemar pun dimanfaatkan oleh Letjen Soeharto untuk menertibkan dan mengamankan keadaan.

Supersemar tersebut berisi instruksi presiden agar Letjen Soeharto sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat, mengambil tindakan dalam rangka menjamin keamanan, ketenangan, dan stabilitas pemerintahan demi keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia.

Salah satunya cara yang dilakukan oleh Soeharto adalah menggelar Sidang Umum IV MPRS tahun 1966.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com