Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Walkman, Alat Pemutar Musik Legendaris dari Jepang

Kompas.com - 09/06/2022, 14:00 WIB
Gibran Aulia Muhammad,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

 KOMPAS.com - Walkman adalah alat pemutar pita kaset yang ditemukan di Jepang pada tahun 1979.

Selain memutar pita kaset, Walkman juga berfungsi untuk mendengarkan musik dari radio. Beberapa jenis Walkman juga dilengkapi dengan fitur perekam suara.

Bentuknya yang kecil memungkinkan Walkman untuk digunakan di mana saja dan menjadi fenomenal pada zamannya.

Namun, kini keberadaan Walkman telah tergerus oleh zaman, seiring lahirnya pemutar musik digital.

Berikut ini sejarah lahirnya Walkman hingga akhir kejayaannya.

Baca juga: Britpop, Masa Kejayaan Musik Rock Inggris

Berawal dari keresahan pendiri Sony

Kisah lahirnya Walkman berawal dari salah seorang pendiri Sony, perusahaan elektronik asal Jepang, bernama Masaru Ibuka.

Ketika Masaru berada di tengah perjalanan di dalam pesawat, ia mendengarkan musik dari pemutar kaset Sony TC-D5, sebuah pemutar dan perekam kaset portabel berukuran sebesar buku.

Merasa terganggu dengan ukuran pemutar kaset itu, Masaru mengeluh kepada Wakil Presiden Sony ketika itu, Norio Ohga, dan memintanya untuk menciptakan pemutar kaset yang lebih kecil dan ringkas untuk dibawa.

Keresahan itu juga disampaikan Masaru kepada Nobutoshi Kihara, seorang insinyur di Sony, yang kemudian dikenal sebagai penemu Walkman.

Tidak membutuhkan waktu lama, Kihara kemudian menunjukkan kepada Masaru sebuah prototipe dari pemutar kaset portabel yang telah mereka diskusikan.

Di saat yang sama, Noria Ohga mengubungi Kozo Ohsone, manajer umum divisi bisnis pemutar dan perekam kaset Sony ketika itu, untuk menyampaikan keinginan Masaru Ibuka.

Baca juga: Sejarah Penemuan Televisi

Bersama timnya, Ohsone bekerja untuk memenuhi permintaan Masaru. Mereka membuang fungsi perekam suara dari Sony TC-D5 dan memasang headphone besar sebagai output suara.

Selanjutnya, Ohsone mengembangkan penemuannya dengan memperkecil ukuran pemutar musik dan menggunakan baterai sebagai sumber daya utamanya.

Alat ini dipresentasikan kepada Masaru Ibuka, dan pendiri Sony itu pun senang, karena ukurannya yang kecil meski memerlukan headphone yang besar.

Penemuan ini lantas diteruskan kepada Akio Morita, Presiden Sony ketika itu, yang meminta Ohsone dan timnya untuk membuat alat yang sama untuk dijual di pasaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com