Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengambilalihan Kekuasaan Jepang di Yogyakarta

Kompas.com - 20/05/2022, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa perebutan kekuasaan pada pemerintahan Jepang di Yogyakarta terjadi pada tanggal 26 September 1945.

Setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, ternyata Indonesia masih belum sepenuhnya terlepas dari jeratan penjajah, salah satunya Jepang.

Hal inilah yang menjadi penyebab pengambilalihan kekuasaan Jepang di Yogyakarta.

Peristiwa perebutan kekuasaan pada pemerintahan Jepang di Yogyakarta pada akhirnya dimenangkan oleh rakyat Indonesia.

Baca juga: Kedatangan Jepang ke Indonesia

Latar belakang

Pada 6 Maret 1942, Jepang sudah masuk ke Kota Yogyakarta, yang ditanggapi secara tegas oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Di hadapan pejabat besar Jepang, Sultan Hamengkubuwono IX menyatakan bahwa segala hal yang berhubungan dengan masalah Kesultanan Yogyakarta harus lebih dulu dibicarakan dengannya.

Hal ini dilakukan agar Sultan tetap bisa memimpin rakyatnya secara langsung. Kendati demikian, Jepang turut menanamkan kekuasaannya di Yogyakarta meskipun sudah ada Sultan yang memimpin.

Pada 17 Agustus 1945, Indonesia merdeka setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan oleh Soekarno di Jakarta.

Namun, pihak pemerintah militer Jepang di Yogyakarta tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Bala Tentara Nippon, Pemerintahan Militer pada Masa Jepang

Bahkan, Jepang mengaku bahwa mereka dikuasakan oleh Sekutu untuk menjamin ketenteraman dan ketertiban umum sampai tentara pendudukan (Inggris dan Australia) datang.

Setelah itu, pihak pemerintah militer Jepang di Yogyakarta membubarkan Peta dan Heiho serta melucuti persenjatannya, guna menghindari adanya pemberontakan.

Pihak Jepang pun tetap menguasai perusahaan-perusahaan dan memberikan perintah, seolah-olah masih berkuasa.

Rakyat Yogyakarta tentu tidak terima dengan sikap Jepang, dan memilih melakukan pemberontakan.

Hal inilah yang menjadi latar belakang pengambilalihan kekuasaan Jepang di Yogyakarta.

Baca juga: Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Bapak Pramuka Indonesia

Kronologi

Perebutan kekuasaan dimulai pada 21 September 1945, ditandai dengan peristiwa penurunan bendera Jepang dan penaikan bendera Merah putih di gedung Tjokan Kantai (sekarang Gedung Agung).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com