Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perang Salib

Kompas.com - 06/10/2021, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang Salib merupakan serangkaian pertempuran antara kekuatan Eropa melawan kekuatan Muslim pada abad pertengahan.

Tujuan utama dari perang yang diprakarsai, didukung, dan diarahkan oleh Gereja Katolik Roma ini adalah untuk merebut Yerusalem dan Tanah Suci (sekarang Palestina, Israel, sebagian Lebanon dan Yordania) dari tangan umat Islam.

Selain itu, perang ini juga disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti agama, politik, dan sosial-ekonomi.

Perang yang berlangsung dari abad ke-11 hingga abad ke-13 ini menjadi peristiwa penting selama Abad Pertengahan di Eropa dan Timur Tengah.

Pasalnya, kampanye militer ini membawa konsekuensi tidak hanya di negara-negara yang terlibat perang, tetapi juga bagi dunia.

Berikut ini dampak Perang Salib pada beberapa bidang.

Bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

Dampak Perang Salib bagi bangsa Eropa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sangat besar.

Pasalnya, selama periode perang durasi waktu yang tidak dipakai untuk bertempur lebih panjang daripada konflik peperangannya sendiri.

Kondisi itu kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang Eropa untuk berinteraksi dengan umat Islam dan mengambil keuntungan selama hidup berdampingan.

Bangsa Eropa pun mulai mengetahui kelemahan dan ketertinggalan mereka dari orang-orang Islam dan Timur.

Mereka lantas mencoba mengejar ketertinggalan itu dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara besar-besaran.

Baca juga: Sejarah Singkat Perang Salib

Dalam proses peralihan pengetahuan, terdapat nama Adelard dari Bath, yang banyak menerjemahkan karya-karya berbahasa Arab dalam bidang astronomi dan geometri setelah berkunjung ke Antokia dan Tarsus pada awal abad ke-12.

Sekitar satu abad kemudian, ahli aljabar dari Eropa yang pertama bernama Leonardo Fibonacci mempersembahkan karya-karyanya kepada Frederick II dari Jerman, yang memiliki ambisi besar untuk mendamaikan Islam dengan Kristen, serta menyokong penuh penerjemahan karya-karya berbahasa Arab.

Demikian pula dengan Stephen dan Philip dari Antiokia, yang masing-masing menerjemahkan karya-karya bidang kedokteran dan filsafat.

Kemajuan bangsa Arab yang akhirnya mencapai Barat itu pada akhirnya menambah laju perkembangan universitas-universitas Eropa, yang kemudian mengarahkan pada masa renaissance pada abad berikutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com