Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Perang Salib

Tujuan utama dari perang yang diprakarsai, didukung, dan diarahkan oleh Gereja Katolik Roma ini adalah untuk merebut Yerusalem dan Tanah Suci (sekarang Palestina, Israel, sebagian Lebanon dan Yordania) dari tangan umat Islam.

Selain itu, perang ini juga disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti agama, politik, dan sosial-ekonomi.

Perang yang berlangsung dari abad ke-11 hingga abad ke-13 ini menjadi peristiwa penting selama Abad Pertengahan di Eropa dan Timur Tengah.

Pasalnya, kampanye militer ini membawa konsekuensi tidak hanya di negara-negara yang terlibat perang, tetapi juga bagi dunia.

Berikut ini dampak Perang Salib pada beberapa bidang.

Bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

Dampak Perang Salib bagi bangsa Eropa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sangat besar.

Pasalnya, selama periode perang durasi waktu yang tidak dipakai untuk bertempur lebih panjang daripada konflik peperangannya sendiri.

Kondisi itu kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang Eropa untuk berinteraksi dengan umat Islam dan mengambil keuntungan selama hidup berdampingan.

Bangsa Eropa pun mulai mengetahui kelemahan dan ketertinggalan mereka dari orang-orang Islam dan Timur.

Mereka lantas mencoba mengejar ketertinggalan itu dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara besar-besaran.

Dalam proses peralihan pengetahuan, terdapat nama Adelard dari Bath, yang banyak menerjemahkan karya-karya berbahasa Arab dalam bidang astronomi dan geometri setelah berkunjung ke Antokia dan Tarsus pada awal abad ke-12.

Sekitar satu abad kemudian, ahli aljabar dari Eropa yang pertama bernama Leonardo Fibonacci mempersembahkan karya-karyanya kepada Frederick II dari Jerman, yang memiliki ambisi besar untuk mendamaikan Islam dengan Kristen, serta menyokong penuh penerjemahan karya-karya berbahasa Arab.

Demikian pula dengan Stephen dan Philip dari Antiokia, yang masing-masing menerjemahkan karya-karya bidang kedokteran dan filsafat.

Kemajuan bangsa Arab yang akhirnya mencapai Barat itu pada akhirnya menambah laju perkembangan universitas-universitas Eropa, yang kemudian mengarahkan pada masa renaissance pada abad berikutnya.

Bidang ekonomi

Perang Salib/ Perang Suci antara orang-orang Eropa melawan Turki Seljuk dan orang-orang Arab membawa dampak bagi sejarah dunia yaitu terputusnya jalur perdagangan Asia dan Eropa.

Apalagi dengan dikuasainya Konstantinopel oleh Turki Usmani, yang sebelumnya merupakan salah satu kekuasaan Kerajaan Bizantium, bangsa Eropa akhirnya tertantang mengadakan penjelajahan samudra untuk mencari daerah penghasil barang-barang yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah.

Selain itu, sebagai akibat dari pesatnya perdagangan di Eropa, maka pada abad ke-13 dan 14 terjadi suplai uang dalam jumlah besar dan transfer uang dari satu tempat ke tempat lain.

Para pedagang kemudian mulai menggunakan surat kredit yang diterbitkan bank untuk membiayai perdagangan mereka, sebagaimana dilakukan di Perancis dan Italia.

Penggunaan surat kredit dan pembayaran melalui cek di Eropa kemungkinan besar meniru para pedagang Muslim yang telah menerapkannya dalam aktivitas perdagangan sebelum dilakukan oleh pedagang-pedagang Eropa.

Bidang militer

Pengalaman militer Perang Salib sangat berpengaruh di Eropa, misalnya kastil-kastil di Eropa mulai menggunakan bahan dari batu-batuan yang tebal dan besar, sebagaimana yang dibuat di dunia Timur.

Selain itu, orang-orang Eropa juga belajar mengenai cara melatih merpati pos untuk penyampaian informasi militer dan penggunaan bahan-bahan peledak untuk melontarkan peluru.

Komunitas Yahudi

Pembantaian Yahudi di Palestina dan Syria juga menjadi bagian yang penting dalam sejarah anti-Semit, walaupun tidak ada satu Perang Salib pun yang pernah dikumandangkan melawan Yahudi.

Serangan-serangan tersebut meninggalkan bekas yang mendalam dan kesan buruk bagi kedua belah pihak selama beberapa abad.

Kebencian terhadap bangsa Yahudi pun meningkat dan posisi sosial bangsa Yahudi di Eropa Barat semakin merosot.

Sedangkan pembatasan yang meningkat selama dan sesudah Perang Salib memuluskan langkah bagi legalisasi anti-Yahudi oleh Paus Innocent III sekaligus membentuk titik balik bagi anti-Semit pada Abad Pertengahan.

Selain itu, Perang Salib juga membawa dampak lain sebagai berikut.

  • Peningkatan kehadiran orang Kristen di Levant (sebutan untuk negara-negara Yordania, Lebanon, Palestina, Syria, dan Irak) selama Abad Pertengahan.
  • Polarisasi Timur dan Barat berdasarkan perbedaan agama.
  • Peningkatan peran dan prestise para paus dan Gereja Katolik dalam urusan sekuler.
  • Memburuknya hubungan antara Barat dan Kekaisaran Bizantium yang pada akhirnya mengarah pada kehancuran Bizantium.
  • Meningkatnya kekuatan kerajaan-kerajaan di Eropa.
  • Peningkatan xenofobia dan intoleransi antara Kristen dan Muslim, dan antara Kristen dan Yahudi.
  • Jatuhnya banyak korban jiwa dari kedua pihak.

Referensi:

  • Aizid, Rizem. (2021). Sejarah Peradaban Islam Terlengkap Periode Klasik, Pertengahan, dan Modern. Yogyakarta: DIVA Press.
  • Rofiq, Ahmad Choirul. (2017). Sejarah Islam Periode Klasik. Malang: Penerbit Gunung Samudera.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/10/06/110000279/dampak-perang-salib

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke