Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Timur Tengah: Perang Irak dan Iran

Kompas.com - 02/05/2021, 12:21 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Pada tahun 1980, telah terjadi sebuah peperangan antara negara Irak dan Iran yang kemudian menjadi Konflik Timur Tengah.

Perang ini berlangsung cukup lama, delapan tahun, sampai 1988. 

Baca juga: Indische Partij: Pendiri, Latar Belakang, Program Kerja, dan Penolakan

Latar Belakang

Peperangan ini bermula ketika pasukan Irak menerobos perbatasan Iran pada 22 September 1980 akibat masalah perbatasan yang tak kunjung usai.

Masalah ini terjadi antara kedua negara dan juga kekhawatiran Saddam Hussein, Presiden Irak, atas perlawanan Syiah yang dibawa oleh Imam Khomeini dalam Revolusi Iran. 

Beberapa faktor lain yang juga memicu terjadinya peperangan antara Irak dan Iran adalah sebagai berikut:

  • Adanya keinginan Irak dan Iran menguasai Sungai Shatt Al Arab. Sungai ini adalah jalur perairan strategis yang memisahkan Irak-Iran menuju Teluk Persia, wilayah ini merupakan jalur ekspor minyak sehingga menjadi wilayah sengketa. 
  • Adanya keinginan Irak dan Iran menjadi penguasa kawasan Teluk, hal ini telah diberlakukan sejak Inggris mengakhiri keterlibatan militernya di kawasan Teluk pada 1971. 
  • Melemahnya kekuatan Iran paska revolusi tahun 1979. Saddam Hussein yakin bahwa keadaan Irak sedang tidak stabil setelah Revolusi Iran. 

Baca juga: Pemberontakan PKI Madiun 1948

Peperangan

Awal mula terjadinya perang antara Irak dan Iran ini yaitu pada April 1980. 

Waktu itu, sedang berlangsung acara Konferensi Ekonomi Internasional yang diselenggarakan oleh persatuan mahasiswa Asia di Irak. 

Di tengah acara, tiba-tiba sebuah bom meledak. 

Oleh sebab itu, Irak kemudian menganggap bahwa Iran sedang mengibarkan bendera perang.

Lima bulan setelahnya, tepatnya pada 4 September 1980, Iran tiba-tiba saja menyerang beberapa wilayah di Irak, seperti desa Khanaqin, Muzayriah, Zurbatiyah, dan lainnya. 

Karena serangan ini, puluhan rakyat Irak pun menjadi korban. 

Mengetahui hal tersebut, Irak tidak tinggal diam, kurang dari sebulan, 22 September 1980, Irak memulai serangan balasan. 

Irak menghancurkan pusat-pusat persenjataan berat serta pelabuhan udara Mehrabad, Teheran, Iran. 

Perang ini terus berlanjut sampai pada bulan April 1983, Irak menghancurkan sumur minyak di Norwuz yang memberi dampak besar bahkan sampai ke negara tetangga. 

Beberapa negara yang terkena imbasnya adalah Qatar, Kuwait, dan Bahrain. 

Baca juga: Sekaten: Asal Usul, Prosesi, Tradisi, dan Pantangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com