KOMPAS.com - Kerajaan Perlak atau Kesultanan Perlak adalah kerajaan Islam yang berdiri antara tahun 840-1292 M.
Kerajaan yang terletak di Aceh Timur ini disebut sebagai kerajaan Islam tertua di nusantara, bahkan Asia Tenggara.
Kendati demikian, banyak peneliti yang meragukannya karena kurangnya sumber-sumber sejarah Kerajaan Perlak.
Oleh karena itu, peneliti cenderung menyimpulkan Kesultanan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di nusantara karena mempunyai banyak bukti yang meyakinkan.
Kerajaan Perlak terkenal sebagai penghasil kayu Perlak, kayu berkualitas tinggi untuk bahan pembuatan kapal.
Hasil alamnya ini yang menarik para pedagang dari Gujarat, Arab, dan India untuk datang hingga membuat Kerajaan Perlak berkembang menjadi bandar niaga yang maju.
Kondisi ini juga mendorong perkawinan antara para saudagar muslim dengan penduduk setempat, yang akhirnya membuat Perlak menjadi pusat penyebaran Islam di nusantara.
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Samudera Pasai
Sejak berdiri sampai bergabung dengan Kerajaan Samudera Pasai, terdapat 18 raja yang memerintah Kerajaan Perlak dengan gelar sultan.
Para sultan Kerajaan Perlak dapat dikelompokkan menjadi dua dinasti, yaitu Dinasti Sayid Maulana Abdul Azis Syah dan Dinasti Johan Berdaulat.
Berikut daftar sultan yang pernah memerintah Kerajaan Perlak.
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Aceh
Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Azis Syah adalah raja pertama yang mendirikan Kerajaan Perlak pada 840 M.
Ia adalah putra dari Sayid Ali Al-Muktabar, orang arab beraliran Syiah, dengan Putri Tansyir Dewi.
Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Azis Syah mengubah nama ibu kota dari Bandar Perlak menjadi Bandar Khalifah.
Pada masa pemerintahannya, aliran Sunni yang mulai masuk ke Perlak ketika dipimpin oleh Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abbas Syah kembali memberontak.
Perebutan kekuasaan akhirnya dimenangkan pihak Sunni, sekaligus menandai keruntuhan Dinasti Sayid dan lahirnya Dinasti Johan Berdaulat.
Baca juga: Kerajaan Samudera Pasai: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Peninggalan